Saat ini, mustahil membayangkan dunia tanpa ratusan aplikasi untuk dipilih atau GPS di ponsel Anda. Pertumbuhan iklan digital telah melampaui iklan tradisional di TV, transformasi digital telah menyebar di seluruh bisnis di seluruh dunia, dan gagasan "Zamannya Pelanggan" adalah strategi pemasaran yang dominan untuk semua merek besar.
Dengan begitu banyak perubahan terjadi begitu cepat, bagaimana kita bisa memprediksi tahun depan? Yoli Chisholm, VP of Marketing at Sprinklr, memprediksi tiga tren pemasaran teratas yang akan terjadi di tahun 2019. Berikut ini Top 3 Tren Pemasaran di 2019:
#1 Social Data Insights & Governance
Hampir setengah penduduk dunia memiliki media sosial (medsos). We Are Social dan Hootsuite mencatat bahwa di Indonesia, tak kurang dari 130 juta masyarakatnya tercatat aktif berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Sementara di Amerika, 88 persen orang dewasa berusia 18-29 memiliki setidaknya satu profil media sosial.
Semakin banyak orang bermain bermedsos, maka semakin banyak percakapan yang perlu dipantau oleh para pengelola merek secara real time. Pada tahun 2019, data tentang real-time experience ini akan menjadi lebih penting dari tahun sebelumnya guna merancang strategi pemasaran suatu merek. Data tersebut sejatinya dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang bagaimana pelanggan Anda terlibat dengan merek Anda saat ini? Bagaimana mereka membahagiakan pelanggan saat ini? Apakah produk Anda selama ini telah melakukan apa yang mereka (pelanggan) harapkan? Apakah tim Anda telah memenuhi kebutuhan setiap pelanggan?
Artinya, dengan mengelola volume data sosial yang terus bertambah, merek dapat memberikan pengalaman yang dipersonalisasi, meningkatkan konsumsi produk, mengubah layanan pelanggan, dan menciptakan cerita yang relevan yang didukung oleh insight tentang audiens secara real-time. Tahun 2019 akan menjadi semakin penting bagi pemasar untuk memiliki struktur tata kelola yang tepat untuk mengelola data sesuai dengan peraturan global.
#2 Values-Based Marketing
Data sosial tidak hanya menghasilkan aneka hal terkait merek dengan preferensi pembelian, tetapi juga menunjukkan kepada merek apa yang dihargai oleh pelanggan. Merek harus memperhatikan basis pelanggan mereka dengan baik dan memahami apa yang mereka pedulikan. Oleh karena itu, beriklan tidak hanya membentuk perilaku pembelian, tetapi juga mencerminkan aspirasi pelanggan. Itu artinya, ketika standard sosial dalam masyarakat berubah, maka perubahan itu harus tercermin dalam pemasaran merek.
Pada tahun 2019, merek perlu membangun kepribadian yang dapat dihubungkan dengan orang dan pada akhirnya cinta. Untuk mencapai hak itu, berarti pemasar harus mampu mengumpulkan wawasan atau insight yang benar tentang apa yang dihargai oleh pelanggan.
#3 Point Solutions VS Platform
Pemasar semakin harus menavigasi berbagai solusi poin--lebih dari 6.000—ketika mereka berusaha untuk mengelola periklanan, pemasaran email, analisis web, dan aktivitas saluran penjualan. Saat ini, perusahaan mengelola sebanyak 30-90 solusi teknologi yang berbeda.
Dengan pengalaman menjadi merek baru di tahun 2019, kita akan melihat perusahaan yang ingin beralih dari point solutions ke platform yang mengintegrasikan kemampuan penjualan, pemasaran, perawatan, dan intelijen bisnis. Pemasar yang inovatif akan dapat mengkonsolidasikan data dan memiliki pandangan 360 derajat yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pelanggan mereka di seluruh unit bisnis di organisasi mereka.
(Sumber: https://www.martechadvisor.com/articles/marketing-analytics/top-three-marketing-trends-in-2019/)