Perusahaan seperti GoJek, Uber, GrabBike, dan Amazon telah mengubah secara permanen cara konsumen berpikir tentang layanan dan bagaimana mereka melakukan aktivitas kehidupannya sehari-hari. Mereka tidak lagi mau menunggu taksi di sudut tanpa tahu kapan itu akan tiba atau mempercayai restoran yang menjanjikan pengiriman dalam waktu 45 menit. Sebaliknya, konsumen ingin sebanyak mungkin informasi di ujung jari mereka dan sesegera mungkin.
Ini membuat bukan hal yang luar biasa bagi pengecer bergantung pada mitra rantai suplai mereka dan menjadikan sistem catatan persediaan mereka semakin mudah. Pengecer mengirim data mereka ke penyedia logistik pihak ketiga atau menghubungkan sistem POS mereka untuk memberikan informasi yang up-to-date tentang barang-barang yang tersedia di rak-rak took sesegera mungkin, sehingga memuaskan konsumen yang membutuhkan akses langsung ke informasi. Dengan demikian, pengecer harus mampu memberikan pengalaman intuitif di toko dan online. Bila tidak, mereka akan kehilangan loyalitas pelanggannya.
Konsekuensinya, peritel berlomba memberikan layanan secepatnya dengan ketepatan yang tinggi. Gagasan ini makin menunjukkan pengaruhi manakala melihat fenomena yang muncul belakangan ini. Produsen sekarang berusaha untuk berhubungan langsung dengan konsumennya melalui situs bahkan situs mobile atau applikasi. Ketika konsumen kebanjiran berbagai jenis saluran, perusahaan berusaha keras memastikan bahwa strategi itu berjalan dan memastikan bahwa mereka terlibat (engage) dengan pelanggannya.
2011 silam, Kalbe Farma meluncurkan Kalbestore.com sebagai saluran penjualan via website. Setahun setelah peluncuran Kalbe e-Store berkembang dan tumbuh sekitar 30% per bulan atau rata – rata 200 ribu unique visitor dari berbagai kota di Indonesia yang telah mengakses, dan kurang dari 5% melakukan transaksi. Namun jumlah visitor yang besar tidak lantas menaikkan tingkat penjualan, strategi lain pun diciptakan Kalbe lewat jasa pengiriman produk Kalbe yang terintegrasi dengan website, Kalbe Farma kian gencar melakukan kampanye dan beragam inovasi dengan fokus sales dan awareness.
Di tingkat retailer, di Jakarta sekarang ada jasa layanan antar grocery, HappyFresh. Jika pada awalnya layanan ini hanya dapat diakses oleh mereka yang mendapatkan undangan, kini layanan HappyFresh dapat diakses oleh semua orang. Di Jakarta, area yang pertama kali dicakup adalah wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. HappyFresh sendiri berniat untuk memperluas cakupan layanannya ke wilayah Jakarta Barat dan Tangerang pada akhir pekan ini.
Layanan yang diberikan oleh Happy Fresh memungkinkan Anda untuk memesan bahan makanan melalui aplikasi mobile dan menunggu hingga pesanan Anda tersebut diantarkan ke rumah Anda tanpa perlu mengantri di kasir atau terjebak kemacetan. Pesanan Anda akan diantarakan dari toko terdekat yang tersedia di lokasi Anda. Waktu yang diperlukan hingga pesanan tersebut sampai di depan pintu Anda diharapkan hanya satu jam saja. Bahkan Indomart dan Alfamart kini memanfaatkan aplikasi untuk melayani pembeli yang malas keluar rumah, bahkan mereka menawarkan diskon tambahan untuk beberapa iten tertentu bila melakukan embelian melalui aplikasi.
Bukan lalu, GoJek memperkenalan aplikasi terbaru andalannya yang bernama GoMart. GoMart merupakan layanan belanja pesan antar yang memiliki 50.000 jenis barang dari 43 pilihan toko dan 19 kategori di seluruh wilayah Jabodetabek. Layanan ini mendukung toko-toko dengan banyak macam, mulai dari minimarket, supermarket, toko alat tulis, optik, sampai petshop. Semua barang toko-toko tersebut dapat dipesan melalui aplikasi GoJek di smartphone.
Dengan layanan GoMart, belanja menjadi lebih efisien, tidak perlu ke lokasi yang dituju, karena driver GoJek dan personal Shopper siap membantu
membelikan produk yang dipilih dengan tarif layanan antar sebesar Rp.10.000,- selama masa promosi.