Agensi H:Digital atau IDAC, yang merupakan bagian dari Hakuhodo Group, menempati urutan ketiga “The Best Branding Agensi”dengan kompetensi Digital Agency. Total penilaian juri mencapai skor 85,50. Pada dasarnya, agensi ini menawarkan end to end services berbasis data, karena sejak awal yang mereka tawarkan adalah kekuatan teknologi dan expertise.
Hakuhodo Global, termasuk Hakuhodo Indonesia menjalankan bisnis dengan melandaskan diri pada filosofi “Sei-katsu-sha”. Lebih dari sekadar pembeli yang melakukan fungsi ekonomi, dalam insight ini mereka memandang konsumen dengan perspektif 360 derajat, yang secara holistik sebagai individu memiliki gaya hidup, mimpi dan aspirasi berbeda-beda.
Mereka bahkan mampu merumuskan personalisasi klien dengan pengukuran yang bisa diukur skalanya, karena seluruh sistem kerja mereka berpusat pada analisis big data. Mereka memiliki platform manajemen data sendiri yang efektif untuk melihat apa yang mengerakkan pasar, dan memberdayakan
merek. Platform itu akan memberikan solusi pemasaran cepat dengan mengungkapkan gambaran orang yang lebih lengkap, menunjukkan apa yang mendorong perilaku pembelian mereka, serta mengidentifikasi cara menjangkau mereka melalui titik sentuh media.
Sei katsu sha merupakan jantung setiap karyawan Hakuhodo. Kepada mereka ditanamkan kepercayaan bahwa cara terbaik untuk menciptakan merek yang kuat adalah bekerjasama dengan klien. Saat menjalankan tanggung jawab partnership dengan klien, mereka memiliki komitmen untuk berdiskusi, berperan, dan berkreasi bersama dengan perspektif Sei-katsu-sha tersebut.
Salah satu best practice IDAC adalah Telkomsel (korporat, Simpati, kartuHalo, kartu AS, Loop). Sepanjang 2020 lalu, ketika banyak industri tumbang dihajar virus corona, follower Telkomsel di tangan IDAC berhasil naik sampai 434%, dengan engagement rate mencapai 20% (tiga kali lipat dibanding kompetitor). Yang menarik, selama 2020 lalu, mereka berhasil mendapatkan empat trending topic.
Klien-klien kunci IDAC, selain Telkomsel adalah BRITAMA, Fatigon dan Cerebrofot, Indofood (untuk semua brand), Mitsubishi, Dapur Umami, dan sebagainya. Dengan klien-klien kakap di tangan, tidak heran jika di masa pandemi, IDAC masih mampu tumbuh 133,2% dan membukukan pertumbuhan net profit 172,4%. (Bin)