Ali dan Vonn mengajarkan kita bahwa keberanian tak punya satu wajah.
Kadang keberanian adalah tetap bertarung saat semua orang bilang berhenti.
Kadang keberanian adalah berhenti saat semua orang ingin kau terus bertarung.
Ali mewakili grit, Vonn mewakili quit. Tapi keduanya mewakili hal yang sama:
keberanian untuk memilih dengan hati, bukan dengan tekanan.
Dan pada akhirnya, keberanian sejati bukan soal berapa lama kamu bertahan. Tapi soal bagaimana kamu tahu kapan waktunya berjuang, dan kapan waktunya pulang.
Menyerah bukan dosa. Itu hanya cara lain untuk berkata: _“Aku telah cukup berjuang, dan kini aku memilih untuk pulang.”_
Kadang, keberanian bukan tentang tetap berdiri di medan perang. Tapi tentang tahu kapan saatnya turun dari panggung, dan berjalan tenang menuju panggilan hidup yang baru. Karena, kejujuran paling dalam datang dari keberanian untuk berhenti.
Grit memang mengubah dunia. Tapi kadang, quit menyelamatkan hidupmu.*Edhy Aruman*