DwiSapta Media: Kuncinya, Memahami Kebutuhan Klien dan Peta Media yang Berubah

MIX.co.id - Bicara DwiSapta, maka sangat identik dengan sang pendiri, Adji Watono, yang senantiasa menangkap peluang dalam menghadapi krisis—mulai dari krisis 1998, 2005, 2019, hingga pandemi Covid-19. Wisdom itulah yang kemudian ditularkan kepada seluruh tim DwiSapta, termasuk tim DwiSapta Media yang dipimpin oleh Antonius Pribadi selaku Managing Director. “Seperti halnya Pak Adji yang senantiasa melihat krisis sebagai peluang, maka kami pun melihat pandemi sebagai opportunity,” ungkap Anton.

Dia mencontohkan, ketika pandemi telah membatasi moblitas masyarakat dan mengubah peta media, maka penggunaan platform media Out of Home (OOH)—seperti di Commuter Line, MRT, jalan raya, bioskop, dan media luar ruang lainnya—mengalami penurunan. Masyarakat pun bergeser ke platform digital, seperti media sosial dan OTT (Over the Top) atau video streaming. Pergeseran itu dapat dilihat dari makin tingginya masyarakat mengonsumsi hiburan melalui platform video streaming, seperti Netflix, Disney + Hotstar, iQiyi, WeTV, Viu, dan sebagainya.

Dengan mempelajari peta media yang berubah, maka salah satu peluang yang ditangkap DwiSapta Media pada masa krisis akibat pendemi adalah dengan memperkuat layanan digital, termasuk menggarap layanan video streaming, karena selama WFH kita punya banyak waktu di rumah. Untuk menangkap peluang tersebut, diakui Anton, DwiSapta Media juga harus memperkuat personil terkait kemampuan digital mereka. Artinya, personil tim DwiSapta Media harus memiliki kapabilitas dan meningkatkan skill digital mereka.

“Dengan meningkatkan kemampuan dan kapabilitas digital, maka kami dapat memberikan berbagai strategic media yang dibutuhkan brand saat ini. Misalnya, utk menjawab objective dari brand yg ingin memperluas pasar di luar negeri, kita membuat program built in di program serial drama Korea yang ditayangkan di platform OTT yang notabene memiliki audiens masyarakat global. Tentu saja, media placement yang dirancang akan disesuaikan dengan kebutuhan brand serta market yang disasar,” jelas Anton.

Lebih jauh Anton menjelaskan, saat ini, DwiSapta Media terdiri dari Tim Planning, Tim Digital, dan Tim Investment. Tim Planning bertugas menyusun strategi media berdasarkan brief dan marketing objective klien. Selanjutnya, strategi dirumuskan dengan cara membedah consumer insight dan potensi pasarnya.

“Setelah melalui proses tersebut, maka Tim Planning akan menentukan media apa saja yang akan digunakan dalam menjawab objective yang telah ditetapkan klien. Jika dari data dan insight yg kita dapatkan dari tools media yg kita punya, journey konsumen yg kita sasar lebih banyak di digital, nantinya Tim Digital yang akan lebih banyak berperan,” lanjut Anton.

Sementara itu, Tim Investment adalah tim yang berhubungan dengan media placement di TV. “Tim Investment ini hadir karena sampai saat ini, kontribusi TV masih sangat dominan bagi DwiSapta Media, bahkan DwiSapta Media juga besar karena TV,” tandas Anton.

Istimewanya, dengan berada di bawah holding company Dentsu, yang notabene memiliki ekspertis pada teknolgi dan digital, maka DwiSapta Media memperoleh banyak benefit. “Kami berkesempatan memperoleh pelatihan secara rutin dari berbagai platform besar seperti Facebook, Twitter, Google, Tiktok dan sebagainya. Seluruh personil tim DwiSapta, kami dorong untuk ikut pelatihan tersebut, untuk dapat mengikuti perubahan, agar tetap up-to-date, serta bisa relevan dengan tren yang tengah berkembang,” paparnya.

Hasilnya, sejalan dengan pertumbuhan DwiSapta Group, diakui Anton, DwiSapta Media pun bertumbuh positif hingga double digit. Sejumlah perusahaan besar pun mempercayakan strategi medianya kepada DwiSapta Media. Di antaranya, Enesis Group, Kino Group, Ultrasakti, Ultrajaya, XL Axiata, Kao, Kalbe, Borden Eagle, Ruangguru, Rucika, Sosro, Deltomed, dan masih banyak lagi.

Selain bertumbuh positif secara billing dan revenue, secara kualitas Dwi Sapta juga ikut bertumbuh. Hal ini dibuktikan dengan meraih Gold di level Asia Pasific di ajang Festival of Media (FOMA), dan juga mendapatkan penghargaan sebagai Indonesia Media Agency of the Year dari Campaign Asia.

Diakui Anton, kunci sukses DwiSapta Media tetap bertumbuh dan berprestasi di masa pandemi adalah dengan mengetahui dan memahami kebutuhan klien, termasuk memahami konsumen serta pasar yang berubah, dan peta media yang telah bergeser. “Pemahaman tersebut menjadi penting agar strategi yang dirancang, termasuk pemilihan platform media, menjadi efektif,” tutup Anton.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Saida Rosadi (Corporate PR & Creative Project Manager DwiSapta) – saida.rosadi@dwisapta.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)