PT Bintang Toedjoe, satu dari sekian banyak perusahaan Indonesia yang meraih sukses lewat kinerja merek-mereknya yang melegenda. Diawali pada 1946, Bintang Toedjoe meluncurkan Bintang Toedjoe Puyer No 16, obat sakit kepala yang menuai sukses di pasar dan sampai sekarang masih dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagai perusahaan farmasi, Bintang Toedjoe sering dipersepsikan sebagai perusahaan jamu oleh masyarakat. Hal ini justru menguntungkan perusahaan tatkala mulai fokus mengembangkan produk-produk jamu/natural wellness di kemudian hari.
Geliat perusahaan semakin ekspansif, terutama setelah diakuisisi Kalbe Group pada 1985. Bintang Toedjoe tidak hanya memproduksi obat-obatan, melainkan juga suplemen kesehatan dan produk natural. Ketiga bagian ini, yaitu suplemen kesehatan, obat-obatan OTC, dan produk natural (jamu), menjadi lini bisnis utama produk Business to Consumer (B2C) Bintang Toedjoe. Beberapa brand-nya terkenal sebagai marketleader di kategorinya, adalah Extra Joss (minuman berenergi) dan Komix (obat batuk).
Dan kini, Bintang Toedjoe sedang membangun brand Bejo Jahe Merah dan mempersiapkannya menjadi legenda baru yang mengusung kekayaan alam Indonesia, jahe merah. Membawa misi membangun ekosistem jahe merah untuk menyejahterakan petani Indonesia, perjalanan membara Bejo memperkuat brand, memperluas pasar, dan menjadikan kekayaan alam Indonesia sebagai inspirasi dunia kesehatan di tanah air dan dunia, ditulis dalam buku Brands Journey from Zero to Hero yang diterbitkan SWA Publishing pada akhir Maret lalu.
Buku ini juga membahas secara rinci tonggak-tonggak bersejarah perjalanan merek Bintang Toedjoe dalam mewarnai perkembangan perekonomian Indonesia pasca kemerdekaan, masa revolusi, menghadapi berbagai krisis perekonomian nasional, hingga saat ini menghadapi krisis akibat pandemik corona virus-19.