Google Kampanye “Growing With Google”

Begitu juga dengan kreator konten, dapat menjangkau penonton yang lebih luas dan mewujudkan kreativitas mereka menjadi bisnis lewat teknologi digital. Sementara publisher, dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memonetisasi konten sekaligus mempromosikan diri. Bagi developers, mereka dapat menghubungkan miliaran orang di tengah booming-nya ekonomi aplikasi global.

Ditegaskan Karim, ada tiga elemen inti dari sebuah ekosistem di era mobile. Ketiganya adalah konsumen, partner (seperti publisher dan developer), serta pengiklan. "Google sebagai perusahaan yang menawarkan layanan atau produk teknologi memiliki tanggung jawab untuk membangun ekosistem tersebut. Antara lain dengan menghadirkan tujuh produk atau layanan dengan miliaran pengguna seperti Search, Maps, Android, Play, YouTube, Chrome, dan Gmail," paparnya.

Ketujuh produk tersebut bukan hanya sebuah aplikasi, tetapi juga platforms. Dengan platforms, inovasi bisa datang dari mana saja dan siapa saja bisa menciptakan produk yang popular. Ia mencontohkan bagaimana Google’s Platforms Search mampu membantu orang untuk mendapatkan jawaban yang relevan dengan mudah. Bahkan, mesin pencari Google juga dapat membantu mendorong traffic ke website perusahaan dan membantu pengiklan untuk menjangkau konsumennya di saat yang sama ketika konsumen mencari produk mereka.

Sementara itu, Android sebagai sistem operasi mobile open source pertama kali diluncurkan, saat ini telah mendukung lebih dari dua miliar perangkat dari 1.300 produsen hardware. "Google Play menghubungkan developer aplikasi dengan lebih dari satu miliar konsumen potensial. Tahun lalu, terdapat 82 miliar aplikasi yang diunduh melalui platform ini. Adapun YouTube telah dikunjungi lebih dari 1,5 miliar orang setiap bulannya, dan ada lebih dari 1 miliar jam (video) yang ditonton setiap harinya," tutur Karim.

Selain melalui produk, diakuinya, Google juga berkomitmen untuk memastikan setiap bagian dari ekosistem tersebut berkembang. "Kami melakukan itu dengan dua cara. Pertama memastikan partner kami memperoleh keuntungan dengan pertumbuhan platform kami, di mana dalam tiga tahun terakhir, kami telah membayar lebih dari US$ 24 miliar kepada developer, kreator, dan publisher partner kami di Asia Pasifik. Kedua, kami sadar bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari pihak yang ingin memanfaatkan ekosistem terbuka kami untuk niat yang tidak baik atau merugikan orang lain. Untuk itu, kami berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan platforms ini karena bisnis kami bergantung pada platforms ini," tuturnya.

Selain itu, Google juga siap mengembangkan teknologi digitalnya dari Mobile-First menjadi Artificial Intelligence (AI)-First. "AI akan menciptakan platforms masa depan dan menumbuhkan ekosistem baru yang tidak dapat kita bayangkan. Bagi Google, AI akan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat sama seperti mobile apabila dapat diakses oleh semua orang dan masyarakat memiliki kemampuan untuk berkembang dalam ekosistem tersebut di masa depan," pungkasnya.

Mengapa UMKM Harus Go-Online?

“Setiap bisnis seharusnya menjadi bisnis online,” tegas Managing Director Google Marketing Solutions Google Asia Pacific Kevin O’Kane. Keyakinan Kevin tersebut bukan tanpa alasan. Lantaran, data yang dirilis oleh Consumer Barometer 2017 menunjukkan bahwa konsumen di Asia Pasifik lebih banyak menghabiskan waktu mereka di media online, terutama mobile.

Di Singapura dan Korea Selatan, lebih banyak orang yang memiliki telepon selular dibandingkan TV. “Bahkan, di Indonesia, jumlah pengguna smartphone tumbuh sangat signifikan, dari yang hanya 16% di tahun 2013 menjadi 60% di tahun 2017. Itu sebabnya, mobile dan internet telah mengubah cara kerja dan bisnis dari UMKM,” yakinnya.

Bagi Google, UMKM merupakan segmen penting. Sebab, kustomer pertama Google di HongKong, Thailand, Jepang, Singapura, dan Indonesia justru datang dari segmen UMKM. “Sebagai wujud tanggung jawab kami terhadap segmen kunci ini (UMKM), Google menghadirkan sejumlah tools dan program gratis untuk segmen UMKM,” lanjutnya.

Sederet tools dan program yang dimiliki Google untuk segmen UMKM adalah Market Finder, Google Analytics, Google Trends, Google MyBusiness, YouTube, Test My Site, Google Digital Garage, Go Global, dan WomenWill. Pada tools Market Finder dan Google Trends misalnya, Google membantu UMKM mengukur minat konsumen terhadap produk mereka. Melalui Analytics, pelaku UMKM dapat memahami performa situs atau aplikasi mereka. Adapun YouTube dapat digunakan UMKM untuk bertemu dan berinteraksi dengan pelanggan. Sedangkan lewat Test My Site, UMKM dapat mengecek kecepatan situs mobile dan membantu meningkatkan performa situsmereka.

Pages: 1 2 3 4
Tags:
google UMKM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)