Membranding Kota Bogor Lewat Festival Payung

Ribuan warga Bogor sudah menyemut di badan Jalan yang terbentang mulai dari Jalan Pemuda hingga ke tepian Balaikota di Jalan Juanda, pada Sabtu (30/5). Tidak sekedar menunggu, mereka sedang menanti iring – iringan peserta Festival Payung yang sedianya akan melintasi jalan dihadapan mereka dengan memakai payung beraneka warna dan kendaraan hias guna memperingati Hari Jadi Kota Bogor ke-533.

20150529-festival-payung-di-bogor_20150529_155538 Festival Payung di Kota Bogor (29/5)

Dalam rangka menyambut Gelaran Festival Budaya menyambut Hari Jadi Bogor (HJB) ke-533, Pemerintah Kota Bogor mengadakan rangkaian acara guna menghibur masyarakat lewat Festival Payung dan atraksi budaya lainnya. Walikota Bogor Bima Arya menyebutkan, “Festival Payung tersebut menjadi ajang branding atau menasbihkan Bogor sebagai Kota Hujan yang identik dengan payung.”

Dalam wawancara terpisah dengan reporter MIX, Bima Arya mengatakan bahwa filosofi dari festival payung ini, selain sebagai simbol melindungi dari hujan juga mengingatkan pengunjung untuk sedia payung sebelum hujan. “Intinya, kita harapkan dengan festival ini mendorong perajin payung untuk berkreativitas dan menjadi sumber pendapatan baru," katanya.

Namun lebih dari itu, Bima Arya ingin Festival budaya dan tematik seperti ini menjadi bagian dari rangkaian acara yang digelar oleh Kota Bogor. Tujuannya, ungkapnya, adalah untuk menjadikan Bogor menjadi tujuan wisata budaya dan rekreasi serta nantinya akan meningkatkan pendapatan bagi para pelaku bisnis di Bogor. “Festival Payung di Bogor ini adalah langkah awal branding Kota Bogor bahwa kota hujan ini juga memiliki festival yang layak ditunggu baik oleh warganya maupun warga di luar Bogor.”

Menurut Toto M Ulum Ketua Pelaksana Hari Jadi Bogor (HJB) 2015, Pemasangan payung warna-warni ini merupakan bagian dari Festival Payung atau Umbrella Festival yang akan diluncurkan pada 30 Mei mendatang. Sejumlah kawasan yang sudah dihiasi payung warna-warni ini terlihat di sepanjang Jalan Sudirman, tiga lapis payung bergantung indah di setiap lampu jalan yang berjejer di jalan tersebut. Begitu juga di depan Kantor Pengawasan Bangunan dan Pemukiman Jalan Pengadilan, ratusan payung bergantung menghiasi pohon.

Selain di sarana milik pemerintah, hiasan payung juga terpasang di salah satu pusat perbelanjaan Yogya Toserba di Jalan Sudirman. Puluhan payung bergantung berjejer rapi di tiga lapis bagian depan gedung, menyerupai lampu hias. Toto menyebutkan, Festival Payung nantinya diluncurkan berbarengan dengan pembukaan Festival Budaya Helaran yang salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor yang jatuh setiap 3 Juni.

“Pada puncak acara nanti, ribuan payung akan menghiasi sudut Kota Bogor. Pemkot Bogor menghimbau seluruh pelaku usaha dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk ikut berpartisipasi,” katanya. Ia menambahkan, aneka payung warna warni tersebut akan dipasang pada pohon, lampu jalan dan tiang listrik yang ada di sejumlah jalan protokol yang ada di kota tersebut seperti Jalan Jalak Harupat, Jalan Juanda, Jalan Padjajaran, Plaza Balai Kota dan halaman Istana Bogor. Hingga berita ini diturunkan, sudah sekitar 1.500 payung terpasang. Istana juga ikut berpartisipasi memasang payung selama 1 bulan. Mudah-mudahan ini menjadi daya tarik orang datang ke Bogor," katanya.

Dalam Festival Payung, ditampilkan pula puluhan kendaraan hias, atraksi seni dan budaya, serta beragam hiburan lainnya yang sengaja dipersembahkan oleh Pemkot Bogor untuk warganya. Ribuan peserta tak hanya dari Bogor saja, namun sejumlah delegasi dari daerah lain seperti Purwakarta, ikut menyemarakkan pawai tersebut.

Dengan jarak tempuh sekitar 2,5 kilometer, peserta helaran budaya ini dilepas dari Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran melintasi Jalan Ahmad Yani, Jenderal Sudirman, dan Jalan Jalak Harupat lalu finish di Lapangan Sempur. Dalam kesempatannya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara itu. “Semoga kegiatan ini bisa mendorong para pelaku seni di Bogor agar lebih kreatif lagi,” ujar Bima.

Menurut Ketua Umum Paguyuban Bogor, Iwan Kurniawan, pawai helaran budaya ini diikuti sekitar empat ribuan peserta yang terdiri dari berbagai unsur seperti sanggar, komunitas, masyarakat umum, pelajar, dan instansi pemerintahan. “Ada sekitar empat ribuan peserta dari Bogor dan dari luar," pungkas Iwan.

Kesadaran untuk menggelar festival dalam rangka branding kota dan ajang awareness kepada penduduk di luar Kota Bogor disebutkan Bima Arya adalah bagian dari strategi Bogor untuk meningkatkan jumlah wisatawan agar datang ke Bogor. “Karena itu, kami libatkan banyak sekali partisipan dan berbagai komunitas untuk mendukung festival budaya ini termasuk festival payung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)