Sudah Saatnya Semarang dan Kudus Menjalankan Destination Branding

Selain itu, pengelola museum sebenarnya dapat memanfaatkan lahan kosong lainnya sebagai aula berkapasitas ratusan orang. Area aula tersebut dapat digunakan sebagai activity dan creative center yang dapat disewakan kepada perusahaan untuk menggelar aktivitas mereka di sana.

Selain membenahi produk destinasi, pengelola museum, juga dapat membenahi kampanye komunikasi mereka dengan memanfaatkan social media—yang notabene berbiaya lebih murah. Tentu saja, di social media tersebut, para pengelola harus aktif menciptakan engagement.

Pemerintah daerah setempat atau pengelola destinasi sebenarnya dapat menggandeng komunitas atau individu yang concern dengan dunia traveling. Contohnya, akun pemilik instagram @SekitarKudus dengan 51,2 ribu follower, rutin mem-posting dan mengkomunikasikan aneka destinasi atau hal apapun terkait Kudus yang wajib dijelajahi oleh para treveler. Destination image yang ditampilkan akun @SekitarKudus dibuat dengan sangat menarik, sehingga mengundang penasaran para traveler.

menara kudus

Destinasi lain yang sebenarnya juga berpotensi di Kudus adalah ikon atau landmark gerbang utama saat memasuki Kota Kudus. Landmark anyar yang baru saja diluncurkan tahun ini oleh Djarum Group, sejatinya dapat dikomunikasikan atau dibranding layaknya Monas sebagai ikon ibukota Jakarta.

Kudus juga dikenal sebagai surganya kuliner. Oleh karena itu, Kudus punya Taman Bojana, pusat kuliner khas Kudus. Mulai dari sate Kebo, Letog, Jenang Kudus, soto Kudus, hingga nasi Opor Sunggingan.

Lokasi lain yang dapat dikunjungi di Kudus adalah Menara Kudus yang juga menyajikan Mesjid Kudus, air terjun Montel, Pasar Kliwon sebagai pasar terbesar di Jawa Tengah.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)