Tips Menghadapi Perubahan di Social Media Marketing

Social media telah menjadi salah satu kanal marketing yang banyak digunakan di dunia marketing. Michael Prince, seorang digital media marketer yang telah berkarier di dunia digital sejak tahun 2007 mengungkapkan bahwa selama 8 tahun perjalanan kariernya, ia telah mengalami berbagai perubahan yang terjadi di social media marketing. Pada tahun 2015 ini, menurut prediksi Prince, akan ada perubahan besar dalam social media marketing.

Berikut ini adalah tujuh tips yang dikemukakan oleh Prince agar para marketers mampu mengahdapi sekaligus beradaptasi dengan berbagai perubahan di social mediamarketing.

Beberapa tips bagi brand atau marketers untuk dapat memaksimalkan social media marketing Beberapa tips bagi brand atau marketers untuk dapat memaksimalkan social media marketing

1. Lupakan tentang “Following
Beberapa tahun belakangan ini, para brand tertarik menggunakan berbagai situs sosial media seperti Facebook untuk merangkul audiensnya. Dengan menggunakan Facebook, brand dapat membuat serta mengiklankan page mereka untuk menarik lebih banyak fans. Semakin banyak fans yang mem-follow page Facebook suatu brand, maka semakin banyak juga orang yang mengetahui berbagai updates tentang brand. Tidak mengherankan, jika banyak brand yang berlomba-lomba mengumpulkan followers. Sayangnya, Prince berpendapat bahwa sistem seperti sebenarnya sudah tidak efektif lagi, karena social media feeds semakin hari semakin ramai. “Saat ini sudah semakin banyak brand yang menggunakan social media, sehingga kemungkinan brand Anda untuk menarik perhatian para netizen juga semakin kecil. Oleh karena itu, sebaiknya brand yang menerapkan social media marketing tidak lagi hanya terfokus pada usaha untuk meraih followers,” ia menyarankan.

2. Pay to Play lewat Ad Platform
Pada tahun 2015, Anda perlu untuk merangkul advertising di social media. Kunci kesuksesan social media marketing pada tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya terletak pada kemampuan brand untuk membuat konten yang sifatnya shareable serta mampu menyebarkannya secara cepat. Prince menyarankan para marketers untuk mencoba untuk menggunakan fitur Ad platforms di Facebook atau Youtube. Menurut Prince, penting bagi brand untuk merangkul Ad platform terutama untuk memastikan bahwa konten-konten tersebar secara cepat dan mampu bertahan di ruang sosial. Selain itu, advertising juga dapat membantu brand untuk menentukan bagian-bagian dari konten mana saja yang perlu dibuang, mengiklankan konten, serta melihat konten mana saja yang dapat memberikan pengaruh besar.

3. Buatlah Konten yang Baik
Beberapa tahun sebelumnya, Facebook secara sengaja membuang organic reach dari suatu page bisnis guna meningkatkan kemampuan pengguna. Hal ini sebenarnya baik, karena pada faktanya sebagian besar posting yang berkaitan dengan bisnis memang membosankan, terutama yang secara terang-terangan beriklan di pages mereka. Hal ini membuat tingkat engagement brand dengan audiens menjadi sangat rendah. Oleh karena itu, brand sebaiknya membuat posting yang berisi konten berkualitas.

4. Pentingnya Peran Pembuat Konten
Apabila brand Anda kesulitan untuk menciptakan konten yang baik, cobalah untuk menyewa jasa agensi. Pastikan bahwa agensi tersebut mampu mengemas pesan yang ingin Anda utarakan kepada audiens. Jika Anda memiliki modal yang cukup banyak, Anda juga dapat menyewa para pembuat konten berpengalaman yang telah memiliki banyak followers di YouTube, Vine, Twitter, Pinterest dan sebagainya.

5. Me Too Melalui Modifikasi Ide
Jika Anda merasa kesulitan mencari ide untuk konten, lihatlah ide orang atau brand lain. Jika memang Anda merasa bahwa ide orang lain tersebut sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan, Anda dapat melakukan langkah me too dengan memodifikasi atau replikasi ide tersebut sesuai brand Anda.

6. Sesuaikan Platform Social Media dengan Jenis Bisnis yang Dijalankan
Pada tahun 2015 ini, Anda sebaiknya bermain aman dengan cara bertahan untuk memakai sosial media yang telah Anda gunakan. Namun, Anda juga perlu untuk memperhatikan berbagai platform sosial media yang sering digunakan oleh para pembuat konten kreatif, seperti Instagram maupun Vine. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh brand sebelum mencoba menggunakan jejaring sosial baru ialah apakah platform tersebut memang sesuai dengan jenis bisnis yang dijalankan oleh brand Anda.

7. Lakukan Kustomisasi Konten
Gunakan platform secara alami. Artinya, brand perlu menaruh perhatian terhadap gaya konten dari setiap platform sosial media, lalu membuat konten yang sesuai dengan tujuan dari platform tersebut. Brand sebaiknya tidak menggunakan konten yang sama pada setiap platform, alias materi konten harus customize sesuai dengan masing-masing platform media sosial. Brand juga sebaiknya tidak menayangkan materi konten iklan yang sama yang disebarkan di media cetak ke ruang sosial media.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)