Nurbaya Initiative, Solusi UKM Masuk Ke Digital

Peranan usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai salah satu pondasi perekonomian nasional tidak bisa dianggap kecil, karena sektor ini terbukti mampu menopang Indonesia untuk terhindar dari terpaan krisis ekonomi. Tetapi sektor UKM di Tanah Air kurang ditopang dengan dengan infrastruktur yang memadai. Padahal UKM dinilai bisa berkembang lebih besar terutama jika mereka memasuki dunia digital, mengingat saat ini tren perdagangan sedang mengarah ke online (e-commerce).

Setelah melahirkan Sitti.co,id, Andy Sjarif memperkenalkan Nurbaya Initiative, sebuah marketplace bagi produk–produk UKM yang dapat dijajakan di dunia digital, yang rencananya akan resmi diluncurkan pertengahan tahun 2013.

Namun amat disayangkan, banyak pelaku UKM yang belum tersentuh dunia digital, padahal jaringan maya ini bisa menjadi akses pemasaran yang murah bahkan gratis. Untuk itulah Andy Sjarif, CEO & Founder SITTI.co.id, perusahaan penyedia layanan beriklan online dan kontekstual, berinisiasi menghadirkan Nurbaya Initiative sebagai solusi untuk UKM dan merupakan gerakan non-profit.

“Saat ini jumlah UKM sudah mencapai sekitar 52 juta usaha. Bahkan sumbangannya terhadap produk domestik bruto nasional terhitung besar, sekitar 55%,” paparnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (10/4). Karena itu, imbuhnya, bersama rekan-rekannya, ia berupaya membantu mempersiapkan UKM untuk masuk ke digital.

Walau demikian, Andy menyebutkan saat ini kemungkinan hanya ada sekitar 200 ribu dari 52 juta UKM yang sudah ‘melek’ online dan jumlah tersebut umumnya yang sudah mapan dari sisi usaha. “Untuk bisa bersaing, tidak hanya dengan para pemain besar, tapi juga dengan kemajuan teknologi, sosial media adalah jawabannya. Dan itu ada di dunia digital – internet, maka UKM wajib masuk ke sana,” tegas Andy.

Berbicara tentang produk UKM Indonesia saja, lanjutnya, terdapat sekitar 7.030 produk UKM yang dicari 1,7 miliar kali di internet dalam setahun. “Dapat dibayangkan bagaimana market size-nya dari situ. Maka untuk itulah Nurbaya lahir sebagai sebuah ekosistem yang dibentuk seperti semacam marketplace bagi produk–produk UKM yang dapat dijajakan di dunia digital.” jelasnya.

Sebagai sebuah ekosistem, Andy pun menjelaskan bahwa terdapat sejumlah pihak yang ikut berperan, mereka adalah para fasilitator yang menjadi penghubung UKM untuk mengelola toko online-nya di ‘Nurbaya’. “Mereka seperti admin yang akan mengurusi semua hal tentang pemasaran produk di digital –Nurbaya Initiative. Pelaku UKM hanya fokus saja di produksi,” ungkapnya.

Andy pun menegaskan, di tahun pertama setelah peluncuran secara resmi pada semester II 2013 nanti, Nurbaya Initiative menargetkan bisa menjaring sekitar 3.000 UKM.“Itu target tahun pertama dan berharap bisa mencapai sekitar 10 ribu UKM. Strategi untuk mencapai angka tersebut adalah bekerja sama dengan berbagai institusi baik pendidikan, pemerintahan, maupun swasta ” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)