Strategi Dentsu Indonesia Menjawab Tren Ekonomi Digital di 2022

Pada pertengahan Januari ini (17/1), dentsu Indonesia resmi meluncurkan marketplace Metaverse, yakni ‘Bitaverse’. Menjadi Mixed Reality Marketplace yang paling pertama di Indonesia, Bitaverse mengundang merek untuk dapat memiliki, membangun, dan menjual barang dagangan virtual bersama dengan produk nyata mereka.

"Di Bitaverse, pengguna dapat membeli, memiliki, dan membangun virtual space mereka sendiri. Selain itu, ke depannya, mereka juga dapat mengkonversi produk virtual mereka ke NFT," ungkap Wisnu, yang menyebutkan bahwa kehadiran Bitaverse disambut baik oleh klien-klien dentsu Indonesia.

Sementara itu, Arshad Rahman, CEO CXM dentsu Indonesia, menerangkan, menurut Markle Customer Experience Report 2019, 66% konsumen lebih peduli pada pengalaman dibandingkan harga ketika mereka memutuskan untuk membeli. Bahkan, 56% pembelanja memutuskan untuk berhenti membeli ketika mengalami pengalaman buruk di situs berbelanja. Menariknya, konsumen loyal berbelanja 67% lebih banyak dibandingkan konsumen baru.

Sementara itu, saat ini, pelanggan mengharapkan data privasi serta pesan yang lebih relevan. Berdasarkan data BCG Digital Marketing Maturity Study 2019, 64% pengguna internet sangat khawatir tentang bagaimana perusahaan menggunakan data pribadi mereka. Adapun 62% kustomer berharap perusahaan dapat beradaptasi dengan berangkat dari tindakan dan perilaku mereka.

"Oleh karena itu, kami mendorong klien-klien dentsu untuk menghadirkan pengalaman pengguna (user experience) yang dipersonalisasi dalam skala besar. Itu sebabnya, kami bekerja sama dengan klien melalui tiga praktik utama, yakni CX Consulting, Data Transformation, dan Digital Transformation. Kami percaya, ke depan, brand loyalty dan competitive advantage merupakan customer experience," ujar Arshad.

Diimbuhkan Janoe Arijanto, Vice President Dentsu Indonesia, salah satu tren di 2022 adalah kenaikan home channel yang sangat tinggi akibat pandemi yang muncul di 2020. "Semua brand, mau tidak mau harus punya multiscreen home channel dan memanfaatkan semuanya," katanya.

Fakta lainnya, UMKM yang masuk di eCommerce selama 2020 hingga Agustus 2021, tercatat sangat tinggi, yakni 16 juta UMKM. Meskipun, ada yang gagal. "Oleh karena itu, Dentsu telah membangun kemampuan di hampir semua unitnya untuk mendukung eCommerce. Bahkan, kami punya tim khusus yang mendukung hal itu," urai Janoe.

Selain itu, brand juga harus bisa relevan dengan isu-isu kebaikan. Artinya, yang dibutuhkan sekarang bukan hanya A Force for Growth, tetapi juga A Force for Good.

Ia mencontohkan, sebagai kontribusi sosial terhadap dampak virus Corona (Covid-19) kepada pekerja lapangan, khususnya driver online, Dentsu Indonesia menggelar kampanye di media sosial #DonasikanOngkosmu.

"Melalui kampanye itu, Dentsu Indonesia mengajak para pekerja kantoran yang kesehariannya menggunakan jasa layanan ride-hailing (seperti ojek ataupun taksi online) agar dapat tetap menyisihkan ongkos transportasinya kepada driver online yang sedang sulit mendapatkan orderan," tutupnya.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)