MIX.co.id - Melepas “kemewahan” sebagai pucuk pimpinan di agensi periklanan multinasional terbesar di Indonesia, untuk selanjutnya menerima tawaran menjadi Direktur Marketing InJourney menjadi bentuk pengabdian Maya Watono kepada negara. Lantas, apa saja strategi yang akan dilancarkan Maya untuk memperkuat ekosistem pariwisata di Indonesia?
Meninggalkan industri periklanan yang telah digeluti selama lebih dari 15 tahun, merelakan kepemimpinan dari DwiSapta Group, serta melepas jabatan bergengsi sebagai Country CEO Dentsu Indonesia, merupakan pengorbanan yang luar biasa dari seorang pebisnis muda, Maya Watono.
Di tengah karir yang tengah meroket sekaligus bisnis Dwi Sapta dan Dentsu Indonesia yang terus bertumbuh meski di masa pendemi, Maya justru memilih menerima “pinangan” Menteri BUMN Erick Thohir, untuk bergabung dengan InJourney, yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, Erick menggandeng Maya untuk menempati salah satu pucuk pimpinan, yakni Direktur Marketing InJourney, yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2022.
Dengan posisinya tersebut, Maya akan bertanggung jawab atas seluruh perusahaan yang ada dalam naungan InJourney, yakni PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah.
Diungkapkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, hadirnya Direktur Marketing akan dapat mendorong kinerja perusahaan ke depannya. Selain itu, dengan pengalaman Maya Watono di industri periklanan selama lebih dari 15 tahun diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata demi percepatan pemulihan ekonomi nasional paska pandemi Covid-19. "Diharapkan, dengan bergabungnya Ibu Maya sebagai Direktur Marketing InJourney akan dapat memberikan nilai tambah untuk bisa meningkatkan kinerja korporasi semakin baik lagi," harapnya.
Keputusan Kementerian BUMN menggandeng Maya untuk menjabat Direktur Marketing InJourney cukup dimaklumi. Mengingat, berbagai pencapaian bergengsi berhasil diraih Maya selama berkarir di industri periklanan.
Selama tiga tahun terakhir misalnya, Maya sukses membawa dentsu Indonesia menjadi agensi periklanan multinational terbesar di Indonesia dan paling terintegrasi. Di bawah kepemimpinan Maya, Dentsu Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Bahkan, karya-karya Dentsu Indonesia juga telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi di Asia Pacific.
Bahkan, sejak tahun 2020, Dentsu Indonesia juga tercatat sebagai Media Agency nomor satu dalam peringkat Kualitatif RECMA dan sebagai ranking satu di COMvergence New Business League pada tahun 2020 dan 2021. Dalam Campaign Asia AOTY (Agency of The Year) terbaru, Dentsu Indonesia meraih 2 medali emas, 4 medali perak, serta menjadi Media Agency of the Year di Festival Periklanan Citra Pariwara tahun 2020 dan 2021.
Kepemimpinan Maya di Dentsu Indonesia juga telah menjadikan bisnis Dentsu terus berkembang dan diakui sebagai salah satu agency yang terkuat di pasar, mengelola 15 dari 20 pengiklan terbesar di Indonesia sebagai kliennya.
Bagi Maya, melepas kemewahan sebagai pucuk pimpinan di agensi periklanan multinasional terbesar di Indonesia, untuk selanjutnya menerima tawaran sang menteri menjadi bentuk pengabdiannya kepada negara.
“Ini adalah keputusan yang tidak mudah, karena saya...