Strategi Telkomsel Bidik 'Start Up' Muda

Untuk ke-empat kalinya, Telkomsel kembali menggelar program The NextDev 2018. Selain sebagai bagian dari program CSR, The NextDev juga merupakan upaya Telkomsel membidik sekaligus menggandeng start-up muda untuk sama-sama memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

Strategi Telkomsel Bidik 'Start Up' Muda Ajang Kompetisi The NextDev 2018 resmi dibuka.

Dikatakan Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel, karya dapat bernilai tinggi apabila mampu menghadirkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, The NextDev 2018 mengangkat tema 'Social Impact' dengan objektif membuat kehidupan sosial Indonesia menjadi lebih produktif dan lebih nyaman.

“Melalui The NextDev 2018, kami mendorong sekaligus memperkuat para kreator aplikasi yang berpartisipasi dalam Talent Scouting maupun Academy agar mampu melahirkan inisiatif dan terobosan yang memberikan dampak sosial yang positif bagi kemajuan Indonesia,” ujarnya.

Penyelenggaraan The NextDev 2018 kali ini terdiri dari dua program. Pertama, The NextDev Talent Scouting, yaitu sebuah ajang pencarian startup pengembang aplikasi digital. Program yang telah berlangsung sejak tahun 2015 ini mewadahi potensi dan mendorong generasi muda agar berkontribusi positif dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga mampu menghasilkan aplikasi digital yang mampu mengatasi masalah sosial di masyarakat.

“Yang membedakan The NextDev 2018 dengan tahun-tahun sebelumnya adalah kami tidak membatasi calon peserta dengan kategori tertentu. Tetapi kami membuka pendaftaran untuk semua jenis aplikasi atau platform apapun yang mampu memberi social impact bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, kami membuka kesempatan kepada anak-anak muda yang punya 'solusi' bagi kehidupan sosial kita,” ungkap Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel.

Persyaratan utama aplikasi yang didaftarkan adalah harus mampu menghadirkan dampak sosial positif yang dapat membantu kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa contoh kategori sebagai dasar pengembangan solusi, yang merefleksikan berbagai bidang yang menyentuh aspek kehidupan masyarakat secara langsung, di antaranya pendidikan, pemerintahan, lingkungan, kesehatan, transportasi, pariwisata, energi, agrikultur, dan perdagangan.

Selama periode April 2018-Oktober 2018, para peserta akan mempresentasikan ide-ide brilian mereka dalam pitching day yang berlangsung di tujuh kota, yakni Surabaya, Semarang, Denpasar, Batam, Samarinda, Yogyakarta, dan Jakarta. Para juri yang terdiri dari Yoris Sebastian (Founder OMG Consulting), Dennis Adishwara (Founder & CEO Layaria Network), David Soukhasing (Managing Director ANGIN), Alamanda Shantika (Founder Binar Academy), Alfatih Timur (CEO KitaBisa.com), dan Adita Irawati (VP Corporate Communications Telkomsel) akan menentukan start up-start up terbaik dari setiap kota yang akan berkompetisi pada Final Pitching Day di Jakarta pada bulan Oktober 2018.

Selanjutnya, 20 startup terbaik berkesempatan mengikuti program pengembangan bisnis The NextDev Academy, serta memperoleh hadiah dan fasilitas pengembangan startup, yakni Seed Fund (seed funding untuk startup terbaik), Investors (akses ke angel investor & Venture Capital/VC), Mentoring (mentor yang didedikasikan khusus startup), Knowledge (training dari pakar dan praktisi startup), Marketing (peluang kerjasama strategis dengan Telkomsel dan akses pelanggan), Media Publication (akses ke media untuk publikasi yang meluas), serta Trip & Experience (kesempatan mengunjungi Silicon Valley dan perusahaan digital terbaik).

Adita menegaskan, start up yang dicari oleh The NextDev 2018 adalah perpaduan antara passion dan purpose yang bisa menghasilkan dampak sosial yang kuat. “Anak muda Indonesia bisa menggali potensinya melalui start up yang menghasilkan solusi yang bisa membuat Indonesia lebih baik lagi. Kami yakin anak muda Indonesia bikin keren Indonesia,” imbuhnya.

The NextDev tahun ini seleksinya lebih menantang karena targetnya lebih fokus ke kualitas dari pada kuantitas. Dengan negitu, lanjut Adita, diharapkan kualitas start up yang mendaftar semakin 'matang'. Ia menambahkan, animo peserta tiap tahun meningkat. Pada The NextDev pertama hanya 400 yang mendaftar, tahun kedua 800, dan tahun lalu mencapai 1.700 peserta. “Jika solusi yang diciptakan match dengan rencana Telkomsel, tidak menutup kemungkinan ada kolaborasi dengan start up The NextDev,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)