Tahun 2015, Digital PR Makin Berperan Besar

Sejumlah tantangan dipastikan akan dihadapi para praktisi PR di tahun 2015. Mulai dari soal budget, hingga urusan komunikasi, menjadi tantangan terbesar di era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN. Digital PR pun diprediksi bakal makin besar perananannya pada Program PR perusahaan di tahun depan.

Penulis: Dwi Wulandari Peliput: Fahmi Abidin

Memasuki tahun 2015, sejatinya para praktisi Public Relations (PR) harus sudah memiliki persiapan ekstra dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Lantaran, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau era pasar bebas ASEAN di tahun depan, maka perusahaan wajib memiliki amunisi yang mumpuni. Salah satunya, amunisi berupa strategi PR yang handal.

Arninta (PR Manager PT Nutrifood) Arninta (PR Manager PT Nutrifood)

Arninta, PR Manager PT Nutrifood, mengakui bahwa di tahun 2015 nanti, program PR yang dipersiapkan Nutrifood adalah menonjolkan semua hal terkait dengan local wisdom. “Hal itu terkait dengan kesiapan kami menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2015,” tegasnya.

Menurutnya, yang harus diperhatikan dalam merancang program PR di tahun depan adalah adanya MEA. Oleh karena itu, Nutrifood harus mengutamakan kebutuhan domestik lewat beragam inovasi PR. Itu artinya, tidak sekadar launching, media gathering, activation, dan lainnya, tetapi di tiap program yang dilakukan harus memiliki nilai tambah yang dapat langsung dimanfaatkan sekaligus dirasakan oleh publik (konsumen), termasuk media.

Ia mencontohkan, brand Wedang yang mengangkat minuman khas tradisional, yang sudah diluncurkan sejak tahun 2012. Menurutnya, merek itu diluncurkan Nutrifood guna mendorong dan mengedukasi masyarakat bahwa minuman khas tradisional di Indonesia sangat beragam. Program PR yang digelar antara lain berkolaborasi dengan berbagai komunitas melalui konsep Created Shared Value. Komunitas yang digandeng Nutrifood di antaranya Indonesia Mengajar dan Indonesia Berkebun.

“Kami harus pintar membuat program yang bercerita tentang local wisdom. Sebab, di sanalah letak kami memulai pendekatan dengan konsumen. Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen di negeri sendiri menjadi penting dalam menyambut era pasar bebas ASEAN. Tentu saja, program PR yang bertemakan tradisional sejalan dengan program marketing perusahaan,” lanjut Arninta.

Sementara itu, PR Manager Line Indonesia Teddy Arifianto mengakui bahwa tidak ada hal khusus untuk perencanaan program PR LINE di tahun depan. Bermain di pasar instant messaging, dikatakan Teddy, LINE—yang berasal dari Jepang—tetap berupaya memberikan pengalaman komunikasi yang lengkap dan menyenangkan agar semakin dekat dengan para pengguna LINE di Indonesia.

“Kampanye dan kegiatan LINE akan tetap memperhatikan selera sekaligus karakter market Indonesia. Namun, tetap mengutamakan unsur-unsur fun, cool, kreatif, dan inovatif, sesuai dengan DNA brand LINE,” Teddy beralasan.

Tren, Tantangan, dan Budget PR di Tahun 2015

Sejumah tantangan dipastikan akan dihadapi para praktisi PR di tahun 2015. Di mata Arninta, tantangan terbesar di tahun depan adalah soal budget. “Perusahaan lain, terutama multinasional, pastinya akan unggul di budget,” yakinnya.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)