Di tengah pertumbuhan industri farmasi nasional yang hanya single digit, sekitar 7% di tahun lalu, Kimia Farma justru mampu tumbuh 20% setiap tahunnya. Tahun 2018 lalu misalnya, Kimia Farma mampu mencetak revenue sebesar Rp 7,15 triliun. Selanjutnya, pasca mengakuisisi perusahaan farmasi Phapros pada Maret 2019 lalu, perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) itu mematok revenue Rp 11,5 triliun pada akhir tahun ini. Itu artinya, naik 40% dibandingkan tahun lalu.
Dikatakan Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma Pujianto, pertumbuhan revenue yang cukup signifikan itu tak lepas dari transformasi bisnis yang telah dilakukan perusahaan. Transformasi pertama adalah dengan memperluas produknya dengan tidak fokus pada produk farmasi. "Akan tetapi, kami juga memperluas produk Kimia Farma pada kategori lifestyle dan kosmetik. Ke depan, kami akan meluncurkan aneka produk di dua kategori itu," ucapnya pada hari ini (27/4) di Jakarta.
Ia mencontohkan, salah satu produk baru kategori lifestyle yang diluncurkan Kimia Farma adalah Enkasari Mouthwash Herbalcare Protection (Enkasari Mouthwash). Produk baru ini menawarkan tiga varlan rasa, yaitu Peppermint, Freshmint, dan Citrusmint. "Enkasari Moutwash menjadi merek pertama yang berani mendeklarasikan sebagai produk mouthwash yang Halal karena free alcohol," terang Pujianto tentang diferensiasi Enkasari Mouthwash dibandingkan merek incumbent.
Transformasi kedua adalah dengan menambah kapasitas produksi. Di antaranya, dengan membangun pabrik baru di Banjaran, Jawa Barat. "Dikenal sebagai obat kumur yang dapat mengobati sariawan, Enkasari sudah menjadi market leader. Enkasari juga menjadi salah satu backbone dari Kimia Farma. Oleh karena itu, kami akan menambah kapasitas produksinya menjadi dua kali lipat atau 3 juta botol," paparnya.
Transformasi ketiga adalah dengan membenahi jaringan distribusi Kimia Farma, baik di modern channel, general trade, hingga digital. "Jika saat ini, Kimia Farma masih berada pada peringkat keempat di industri farmasi, maka target kami, dengan transformasi yang dilakukan, Kimia Farma bisa menempati peringkat ketiga," tutup Pujianto.
(Simak kupasan mendalam tentang produk baru Enkasari Mouthwash dan strategi menantang sang incumbent di Majalah Mix, edisi Mei-Juni 2019)