Warunk UpNormal, the Rising Star Indonesia Retail Outlet

Godo Tjahjono:

Empat Kunci Sukses UpNormal

Saya mengenal para founders Warunk UpNormal sejak 2006, sejak mereka dalam bisnis konsultan marketing komunikasi Creasion Brand. Mereka itu kompak dan punya semangat yang bagus.

Selama di agency, mereka juga handle klien berbagai bisnis, di antaranya kuliner khususnya di Bandung. Mereka sempat membuka semacam businessschool dan foodcourt. Untuk bisnis foodcourt ini, saya lihat ada proses trial & error dalam menetapkan proposisi bisnis sampai kemudian lebih fokus dalam membangun brand.

Saya ketemu lagi dengan mereka di Jakarta sepulang saya dari Sydney pada 2014. Tapi sempat ketemu dan ngobrol dengan Stephanie di Sydney pada 2011 yang masih fokus di bisnis digitalagency.

Pada 2014 mereka mulai launch brand Nasi Goreng Mafia. Dulu mereka juga ikut workshop marketing saya yang di-arrange bersama Marketing Club. Nah dari 2014 sampai dengan 2017 adalah lompatan bisnis yang signifikan buat mereka dengan launch Warunk Upnormal yang diikuti juga dengan Bakso Boedjangan & Sambal Karmila.

Setidaknya ada lima kunci sukses Warunk UpNormal. Pertama, Rex, Sarita, Stephanie, dan Danis (thefounders) adalah tim yang solid dan berjuang bersama sejak lama. Mereka mau belajar dan berani mencoba. Mereka juga pribadi yang helpful. Saya masih ingat Sarita di Marketing Club mau bantu-bantu ngurusin pendaftaran workshop waktu itu. Apa yang mereka bisa, mereka kerjakan tanpa sungkan atau jaim (jaga image).

Kedua, fokus ke brand, kemudian portofolio produk dan operasionalnya. Warunk UpNormal tidak menjanjikan hal yang benar-benar baru untuk produknya, tapi brandnya orisinal, proposisinya unik. Ini ditunjang kemudian dengan pemilihan lokasi dan aspek operasional yang baik.

Ketiga, memiliki akses ke investor. Banyak bisnis baru yang idenya bagus, tapi investor tidak percaya. Warunk UpNormal kalau dari sisi ini cukup beruntung karena memperoleh akses dan kepercayaan investor.

Keempat, Fokus ke usaha ini. Mereka menutup lini bisnis lain yang pernah dijalani dan fokus hanya ke kuliner. Ekspansi yang cepat juga menaikkan brandequity-nya, selain dari pemilihan sasaran pasar yang tepat.

Warunk UpNormal tidak seperti restoran fast food McDonald's atau Kentucy Fried Chicken. Karena fast food harus fast service, perputaran transaksi dan customer harus cepat. UpNormal itu semacam warung cafe. Kecepatan turnover dan value per transaksi, polanya bisa beda banget. Mungkin UpNormal lebih dikategorikan sebagai brand "warung" modern & tempat hangout ala Indonesia.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)