Ungkapan senada disampaikan Rio, 32, karyawan swasta yang tinggal di Graha Raya, Tangerang. Dia mengaku sudah sejak kuliah memakai jam tangan G-Shock sehingga sudah sangat aware dengan brand besutan Jepang ini. “Saya senang bisa hadir di perayaan G-Shock. Ini jadi pengalaman berharga buat saya karena acaranya seru,” akunya.
Sebagai apresiasi kepada pengunjung, di tengah-tengah berlangsungnya acara, pihak G-Shock memberikan doorprize 35 unit G-Shock,
Result
Event aktivasi ini cukup sukses mengedukasi brand G-Shock sebagai salah brand global yang sudah lama hadir di market. Konten event yang dibalut dengan beragam aktivitas, dari aspek sport, seni, musik, fesyen, serta pameran produk ini mampu menyuguhkan sensasi dan experience bagi seluruh pengunjung. Hal ini akan menciptakan kedekatan brand dengan target.
Para pengunjung memanfaatkan event untuk meluaskan jejaring sekaligus sebagai ajang selfie—fotonyakemudian di-posting di akun media sosial masing-masing, sehingga coverage audience terhadap event semakin luas yang pada akhirnya dapat mendongkrak awareness sebagai produsen jam yang mumpuni. Edukasi juga dilakukan melalui website http://world.casio.com.
Penggunaan channel konvensial (media massa cetak, elektronik, portal online) serta channel digital sosial media Youtibe, Facebook, Twitter, dan Instagram berpeluang menciptakan viral marketing dan world of mouth terhadap brand G-Shock.
Septa Perdana, pengamat brand activation, founder agensi OCCAM
Sebaiknya Ada Program Turunan
Banyak brand memandatkan momen hari jadi sebagai “kendaraan” untuk menggelar aktivasi. Alasan utama, karena hari jadi atau ulang tahun itu menjadi perhatian utama (central of interest). Kalaupun khalayak tidak tahu hari jadinya, pemilik brand perlu mengingatkan. Cara mengingatkannya biasanya melalui aktivasi perayaan yang melibatkan customer maupun khalayak. Dibandingkan dengan aktivasi lain, momen ultah jelas lebih sepesial karena mengangkat aspek historicalbrand.
G-Shock cukup sukses mengangkat momen ulang tahun ke acara bertajuk “Shock The World' Jakarta 2018”. Venue event juga cukup tepat karena Ancol dipersepsikan sebagai venue untuk event-event yang spesial. Sayangnya, aktivasi ini tidak melalui serangkaian event pembuka menuju moment puncaknya di Ancol.
Menurut saya, akan lebih baik jika G-Shock sebelum menggelar event akbar Shock The World mengedukasi khalayak melalui poster atau spanduk di lokasi keramaian. Disusul dengan program games di socialmedia atau placement iklan di media konvensional atau digital. Tujuannya untuk mem-boster eventShock the World agar gaungnya lebih luas—selain untuk menciptakan awareness bagi khalayak yang belum aware.
Hal lain yang mesti diperhatikan adalah paska event. Event Shock The World memang telah usai, namun program turunannya, seperti PR aktivasi, corporate social initiatif, edukasi produk melalui publikasi, dan program lain, semestinya terus dilakukan agar brand G-Shock tetap bergaung, Terlebih di tangah persaingan yang makin ketat dengan hadirnya brand jam dari Eropa dan Amerika. *