Menurut Adi, tahun 2015, program running masih akan ada. Bahkan, ia menilai, running event bukan hanya kegiatan lari, tetapi di-mix hingga menjadi sebuah entertainment. “Bisa dibilang, tahun depan, running event menjadi suatu keharusan untuk brand. Kendati sekarang ini masih banyak brand yang hanya berperan sebagai sponsor, mungkin ke depan brand akan membuat their own running event. Sebab, sekarang running sudah jadi lifestyle, khususnya untuk urban people,” yakin Adi.
Lalu roadshow, pasti akan tetap digunakan. Konsep ini penting khususnya untuk membidik kota-kota besar di luar Jakarta, seperti di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan. Namun brand masih tetap selektif memilih kota-kotanya. Mereka akan cenderung lebih memilih kota yang dianggap berpotensi untuk meningkatkan penetrasi.
Merek Rokok Paling Berat Hadapi Tantangan di 2015
Dari sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), dinilai adi, tantangannya sudah pasti masih di seputar penjualan dan market share. Sementara di Telekomunikasi, ke depan brand akan lebih gencar membidik youth agar menggunakan layanan data, terutama di kawasan urban. “Para pemain di sektor telekomunikasi mungkin akan lebih banyak membuat program atau konten yang mampu meng-encourage konsumen, bagaimana caranya agar mereka memilih menggunakan layanan data,” terang Adi.
Hal itu ditandai dengan tingginya kontribusi layanan data terhadap pendapatan yang diperoleh berbagai brand telekomunikasi. PT XL Axiata Tbk. (XL) misalnya, sepanjang tiga kwartal 2014, pendapatannya didorong oleh layanan Data yang memberikan kontribusi pertumbuhan tertinggi, yakni meningkat 43%.
Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur XL, mengungkapkan, “Trafik layanan Data tumbuh 136% dari tahun lalu, dengan jumlah pelanggan Data mencapai 31,2 juta pelanggan atau 53% dari total pelanggan. Pengguna smartphone juga memberikan kontribusi sebesar 25% dari total pelanggan atau mencapai 14,6 juta pengguna sampai dengan akhir kwartal ketiga tahun ini.”
Oleh karena itu, guna menggenjot layanan Data, XL meluncurkan paket Internet Super Unlimited yang mengincar pengguna baru layanan Data. Upaya lainnya adalah XL kembali melempar program paket bundling beragam handset bersama Nokia Lumia, HTC One Mini, BlackBerry Z3, Samsung Galaxy Trend Lite, dan lainnya. Selain itu, XL juga berkolaborasi dengan Facebook dan Ericsson untuk meningkatkan kualitas jaringan dengan jangkauan serta pengalaman yang lebih baik di beberapa wilayah. Kolaborasi itu sesuai dengan komitmen XL untuk memberikan pengalaman layanan Data yang lebih baik kepada pelanggan.
Diimbuhkan Adi, tantangan paling besar justru dihadapi industri rokok. Dengan regulasi yang semakin ketat, para pemain dituntut untuk semakin lebih kreatif, khususnya dalam membuat aktivasi-aktivasi. “Mungkin tidak lagi fokus di direct selling, tetapi membuat program yang larinya ke visi lain, seperti misalnya enterpreneurship atau profesional. Programnya harus lebih emotional dan personal agar pesannya bisa lebih diterima,” anjur Adi.***
