Tiga Parameter Keberhasilan Program “Duta Sasa Santan”

Program “Duta Sasa Santan” yang digelar PT Sasa Inti pada tahun lalu, sukses menyabet penghargaan “Indonesia Most Experiential Brand Activation Award 2020” (kategori Community Activation) dari Majalah MIX.

Dijelaskan Albert Dinata, GM Marketing PT Sasa Inti, Duta Sasa Santan merupakan program yang ditujukan untuk para ibu rumah tangga yang aktif di berbagai komunitas untuk menjadi bagian dari keluarga Sasa Santan. “Objektif dari program ini adalah untuk mempererat interaksi produk Sasa Santan dengan konsumen setianya. Selain itu, juga untuk menciptakan pengalaman langsung konsumen menggunakan produk Sasa Santan yang terbuat dari buah kelapa tua pilihan yang diproses secara higienismenggunakan teknologi canggih untuk tetap mempertahankan cita rasa dan aroma santan asli,” paparnya.

Guna mencapai objektif tersebut, diakui Albert, Sasa menggunakan konsep community marketing melalui aktivasi merek “Duta Sasa Santan”. Melalui aktivasi itu, Sasa melibatkan komunitas ibu-ibu untuk melakukan interaksi langsung dalam bentuk sosialisasi program, sharing dan cooking demo, serta kegiatan lainnya. “Selain itu, kami juga mendukung komunitas ibu-ibu tersebut untuk melakukan kegiatan positif di waktu luang mereka dan dapat memperoleh penghasilan tambahan untuk keluarga mereka,” lanjutnya.

Lantas, sejauh mana efektivitas program yang memanfaatkan komunitas ini bagi brand Sasa Santan? Albert menjawab, “Kegiatan ini kami nilai efektif, karena ibu rumah tangga merupakan user sekaligus decision maker dalam menentukan bahan masakan dan jenis masakan yang dihidangkan untuk keluarga. Melalui kegiatan ini, Sasa juga dapat mengenalkan dan membangun kepercayaan konsumen terhadap produk Sasa Santan. Dengan demikian, bagi yang belum menggunakan produk Sasa Santan, mereka jadi ingin mencoba, sedangkan untuk yang sudah menggunakan, mereka akan semakin loyal.”

Lebih jauh Albert menegaskan, parameter pertama dari keberhasilan program Duta Sasa Santan adalah suksesnya Sasa Santan mencapai objektif yang dipatok di awal. “Secara objektif tercapai. Kami memiliki tiga duta sasa santan dari tiga provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) yang nantinya akan kami libatkan di kegiatan-kegiatan Sasa Santan di area masing-masing. Selain itu, pada kegiatan ini, kami juga memberikan apresiasi kepada para duta Sasa Santan yang sudah mengikuti program selama tiga bulan berupa perjalanan ke Malaysia bersama keluarga pada bulanNovember tahun lalu. Keberhasilan lainnya juga terlihat dari riset panel konsumen dimana pengguna Sasa Santan pada ketiga area tersebut mengalami trend peningkatan yang positif,” urainya.

Parameter kedua adalah tingkat engagement dari program “Duta Sasa Santan”. Terbukti, program ini juga memiliki tingkat engagement yang tinggi. Ditambahkan Albert, engagement diukur dari seberapa banyak peserta dalam komunitas yang mendaftar dan ikut program Duta Sasa Santan. Termasuk, berapa banyak peserta yang aktif selama program berlangsung hingga ke tahap seleksi untuk memilih 10 terbaik dari masing-masing area. “Rata-rata dari peserta yang mendaftar dan tetap ikut secara aktif hingga program selesai mencapai 80%,” ujarnya.

Parameter ketiga adalah Brand Advocacy Para Duta Sasa Santan. Ditegaskan Albert, para peserta Duta Sasa Santan mampu menjadi agen penjualan di lingkungannya. Bahkan, para duta ini turut membantu Sasa mengenalkan produk Sasa Santan kepada orang-orang terdekatnya, mulai dari teman hingga keluarga.

“Brand advocacy yang terbentuk kami ukur salah satunya melalui data penjualan yang dilakukan oleh masing-masing duta Sasa Santan. Semakin tinggi maka semakin aktif penjualan yang dilakukan oleh duta Sasa Santan dan semakin tinggi juga brand advocacy yang dilakukan oleh para duta Sasa Santan kepada konsumen. Selain itu, juga dapat dilihat dari jumlah contact yang dilakukan oleh para duta Sasa Santan tersebut kepada konsumen langsung, serta tingkat keaktifan mereka melakukan advocacy pada social media atau digital. Semua elemen tersebut juga termasuk dalam kriteria pemilihan pemenang Duta Sasa Santan,” Albert menerangkan.

Dengan keberhasilan program Duta Sasa Santan, diakui Albert, rencananya program ini akan dilanjutkan kembali pada tahun 2020. “Namun, karena saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19, maka untuk sementara waktu program ini kami tundadahulu, hingga situasi membaik demi kesehatan dan keselamatan kita bersama,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)