Upaya Edukasi APERKEI di Program "Financial Festival 2016"

Tingkat masyarakat Indonesia yang "melek" literasi keuangan ternyata masih tercatat rendah. Terutama, di wilayah sub urban atau rural di luar Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi). Jika di Jabodetabek masyarakat yang melek literasi keuangan bisa mencapai 50-70%, maka di luar Jabodetabek masyarakat yang tersentuh literasi keuangan masih di angka 20-25%. Bahkan, akses perbankan di daerah rural juga tercatat sangat rendah.

img_20161127_19797

Menurut Perencana Keuangan Aidil Akbar Madjid, akibatnya hampir setiap bulan selalu tersiar berita bahwa ada penipuan terkait investasi. Mulai dari tertipu skema arisan berantai, koperasi, dan sebagainya. "Rata-rata mereka yang tertipu adalah mereka yang di luar Jakarta atau daerah, yang memiliki uang banyak. Namun, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk menginvestasikan uang mereka sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.

Fakta lainnya, lanjut Aidil, dari lebih 280 juta pengguna telepon selular (ponsel) di Indonesia, hanya 1 juta orang yang baru memanfaatkan internet banking. "Untuk itu, diperlukan edukasi yang berkelanjutan ke masyarakat tentang literasi keuangan. Dan, ini merupakan PR (Pekerjaan Rumah) kita bersama, baik pemerintah, perencana keuangan, maupun instansi keuangan," tuturnya.

Berangkat dari fenomena itu, maka Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (APERKEI) menggelar program "Financial Festival 2016". Dijelaskan Ketua Umum APERKEI Deni Lesmana, "Program Financial Festival 2016 diinisiasi oleh APERKEI. Program edukasi seperti ini akan rutin kami lakukan untuk membuat masyarakat Indonesia tidak buta finansial atau lebih melek literasi keuangan."

Dijelaskan M. Kharisma, Ketua Pelaksana Program Financial Festival 2016, program edukasi literasi keuangan dilakukan lewat format on ground activity maupun online activity. "Jika pada on ground activity kami menggelar Financial Festival pada 26-27 November 2016 di Jakarta, maka pada online activity, kami memanfaatkan social media," papar Kharisma, yang menyebutkan bahwa Financial Festival 2016 dihadiri oleh 1.000 peserta.

Lantas, apa saja rangkaian kegiatan yang dihadirkan di Financial Festival 2016? Dijawab Kharisma, ada kegiatan seminar dan workshop tentang literasi keuangan, pameran terkait produk keuangan dan investasi, pengecekan keuangan pribadi dan keluarga, fashion show, hingga penghargaan Financial Planner and Investment Award kepada mereka yang telah berkontribusi terhadap edukasi dan industri keuangan di Indonesia.

Diimbuhkan Mike Rini Sutikno, Perencana Keuangan yang juga hadir di event tersebut, sebelumnya para personil perencana keuangan sebenarnya sudah melakukan edukasi berbagai daerah. "Namun, dibutuhkan rencana strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan agar berdampak signifikan. Artinya, harus ada sinergi antara pemerintah, instansi keuangan, maupun komunitas perencana keuangan dalam merancang strategi edukasi ke publik," harapnya.

Sementara itu, Perencana Keuangan Safir Senduk menilai bahwa rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia membuat semua pihak harus melakukan edukasi. "Para perencana keuangan yang tergabung dalam APERKEI dapat berperan menjadi 'jembatan' antara masyarakat dengan lembaga keuangan. Contohnya, masyarakat yang selama ini belum melek literasi keuangan dan bingung harus mengambil produk keuangan seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dapat memperoleh solusinya lewat bantuan para perencana keuangan," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)