Isu layanan Ring Back Tone (RBT) yang sempat dikaitkan dengan pencurian pulsa telepon, rupanya sangat berefek pada industri musik digital di Tanah Air. Tak heran, dalam dua tahun terakhir ini, industri musik digital di Indonesia tampak melesu.
PT Musik Legal bekerja sama dengan PT Generasi Indonesia Digital (GenID) luncurkan '100 Aplikasi Artis untuk Musik Indonesia' sebagai upaya menggairahkan kembali industri musik digital di Tanah Air.
Menyikapi hal itu, MusikLegal Cloud—sebuah sistem layanan konten musik hasil kreasi PT Musik Legal bekerja sama dengan PT Generasi Indonesia Digital (GenID)—menghadirkan “100 Aplikasi Artis untuk Musik Indonesia”.
Aplikasi tersebut bukan yang pertama di Indonesia, karena saat ini, Indonesia sudah dibanjiri aplikasi sejenis dari luar negeri, seperti iTunes (USA), Deezer (France), MelOn (South Korea), Spotify (Swedish), dan lainnya.
“Yang membedakan adalah aplikasi ini 100% karya anak bangsa. Melalui '100 Aplikasi Artis untuk Musik Indonesia', kami berharap industri musik digital di Tanah Air akan kembali bergairah,” harap Founder MusikLegal Cloud M. Gopal Utiarrachman.
Melalui aplikasi artis itu, pengguna tak sekadar dapat mendengarkan musik dari artis idola, tetapi juga dapat mengakses secara eksklusif banyak hal tentang sang artis dan karya musiknya. Sejumlah artis yang bisa diakses melalui aplikasi tersebut di antaranya Indah Dewi Pertiwi (IDP), Matta, Zivilia, Budi Doremi, Lyla, 7 Icons, , Super 7, Ten2Five, Ikke Nurjanah, Duo Maia, Pasto1, Seventeen, dan Tiket.
“Ke depan, kami tidak akan membatasi hanya untuk 100 aplikasi artis, tetapi akan terus membuatkan aplikasi untuk artis-artis yang hendak memasarkan karya mereka,” ia mengungkapkan.
Saat ini, aplikasi artis tersebut sudah bisa diunduh dari toko aplikasi Google Play ke dalam smartphone dan tablet yang menggunakan sistem operasi Android. “Dalam waktu dekat, akan menyusul di Blackberry, iOS, dan Windows Phone,” tutupnya.
