PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (Danamon) mengumumkan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 3 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2013, naik sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,99 triliun.
Laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih yang naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 10,1 triliun. Sementara, pendapatan non bunga (fee income) tumbuh 12% menjadi Rp 3,7 triliun.
Bukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 3 triliun pada periode Januari-September 2013, PT Bank Danamon Indonesia raih pendapatan non bunga (fee income) tumbuh 12% menjadi Rp 3,7 triliun.
Danamon membukukan pertumbuhan kredit sebesar 14% menjadi Rp 129 triliun pada September 2013. Pertumbuhan kredit yang positif ini didukung oleh pertumbuhan kredit di segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 14%. Kredit UMKM mencakup 31% dari total portofolio kredit Danamon.
Pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance mencatatkan pertumbuhan sebesar 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sejalan dengan tanda-tanda pemulihan pada industri otomotif setelah periode penyesuaian terhadap dampak dari regulasi Down Payment.
Kredit kepada segmen komersial tumbuh sebesar 27% pada kuartal ketiga tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 14,8 triliun, sementara kredit ke segmen korporasi membukukan pertumbuhan sebesar 29% menjadi Rp 14,3 triliun.
“Di tengah tekanan inflasi dan melemahnya rupiah, pondasi perekonomian Indonesia yang kuat memberikan iklim usaha yang kondusif. Hal ini menciptakan kinerja yang baik bagi industri perbankan dan mendorong Danamon untuk mempertahankan pertumbuhan yang positif pada sembilan bulan terakhir,” kata Henry Ho , Direktur Utama Danamon.
Melalui Danamon Simpan Pinjam, kredit Danamon ke segmen usaha mikro tumbuh sebesar 8% menjadi Rp 19,8 triliun pada kuartal ketiga tahun 2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kredit ke segmen UKM tumbuh 21% menjadi Rp 20,2 triliun.
Secara total, kredit mikro dan UKM berkontribusi 31% terhadap total kredit Danamon. Kredit kepada segmen komersial tumbuh 27% pada kuartal ketiga tahun 2013 menjadi Rp 14,8 triliun. Kredit ke segmen Korporasi tumbuh 29% menjadi Rp 14,3 triliun.
Kredit kendaraan bermotor melalui Adira Finance tumbuh 5% dibandingkan pada kuartal ketiga tahun 2012 menjadi Rp 47,4 triliun. Pertumbuhan kredit yang lebih baik ini sejalan dengan pemulihan pada industri otomotif, yang sebelumnya terkena dampak dari regulasi Down Payment.
Pada sembilan bulan pertama tahun 2013, penjualan motor tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu menjadi 5,8 juta unit. Sementara itu, penjualan mobil tumbuh 9% pada periode yang sama menjadi 891.000 unit.
Danamon juga mencatatkan peningkatan fee income sebesar 12% pada kuartal pertama tahun 2013 menjadi Rp 3,7 triliun. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kenaikan pos-pos pendapatan terkait penyaluran kredit (credit related fees) sebesar 10% menjadi Rp 2,7 triliun dan pertumbuhan pendapatan dari transaction banking sebesar 23% menjadi Rp 255 miliar.
Pada sisi pendanaan, total dana pihak ketiga Danamon membukukan pertumbuhan year-on-year sebesar 16% menjadi Rp 102,3 triliun pada September 2013. Giro (current accounts) tumbuh 55% dan tabungan (savings accounts) tumbuh 3% masing-masing menjadi Rp 20,7 triliun dan Rp 26,5 triliun. Secara keseluruhan, Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 21% menjadi Rp 47 triliun dan deposito tumbuh 12% menjadi Rp 55 triliun. Sementara itu, pinjaman dan dana jangka panjang tumbuh 15% menjadi Rp 28 triliun.
Sampai dengan 30 September 2013, rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga (Regulatory Loan to Deposit Ratio) menjadi 99% dari 103,5% pada tahun sebelumnya. Rasio kredit terhadap total pendanaan (Loan to Total Funding), yang memperhitungkan dana pihak ketiga dan dana jangka panjang, berada pada posisi 88,4% pada akhir September 2013, dibandingkan 89,5% pada tahun sebelumnya.
Pada 30 September 2013, rasio kecukupan modal (CAR) konsolidasi Danamon berada pada 18,3%, sementara CAR standalone berada pada posisi 18,1%. Return on Average Asset Danamon berada pada posisi 2,5%, sementara Return on Average Equity berada pada posisi 14,5%.
Pertumbuhan kredit Danamon pada sembilan bulan terakhir tahun ini disertai oleh kualitas aset yang terjaga. Rasio Non-performing loans (NPL) turun menjadi 2,2% pada akhir bulan September 2013 dibandingkan 2,5% pada tahun sebelumnya,” kata Vera Eve Lim , Chief Financial Officer dan Direktur Danamon.