Pada kesempatan ini, BCA berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai “Perusahaan dengan Kegiatan Pelestarian Wayang Terbanyak.” Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Jaya Suprana, Pendiri dan Ketua Umum MURI.
Pagelaran “Hanoman: Ada Apa dengan Shinta?” menampilkan karakter populer dari wiracarita Ramayana Hanoman yang dipresentasikan secara modern. Diiringi oleh lantunan orchestra gamelan, penonton diajak mengikuti perjalanan Hanoman Sang Anjani Putra, kera sakti berbulu putih yang lahir dari rahim manusia yang penuh dengan ketidaksempurnaan.
Selama lebih satu jam, pertunjukan tersebut memberikan pembelajaran moral melalui kisah Hanoman yang mencari kesempurnaan untuk kedamaian dunia, pengabdiannya terhadap Sri Ramawijaya, dan petualangannya dalam mencari keberadaan Dewi Shinta.
Pementasan dibintangi lebih dari empat kelompok pemuda pelajar bertalenta peserta Wayang Youth Festival Award BCA kategori Sendratari, yaitu Sanggar Pendopo, Swagantara, Sanggar Paripurna, dan Wayang Studio. Secara total, terdapat 118 pemuda yang terlibat, yang merupakan perwakilan dari kota Jakarta, Solo, Blitar, Yogyakarta dan Denpasar.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyampaikan bahwa BCA menyadari generasi muda memegang peranan penting dalam pelestarian budaya Indonesia.
“Upaya kami untuk mendukung pelestarian wayang dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai nilai-nilai teladan yang terkandung dalam kesenian ini dan membangkitkan semangat mereka untuk terus menjaga dan melestarikannya di masa depan,” tandasnya. ()