Meskipun kehadiran digital tumbuh dalam urusan keuangan dengan maraknya layanan e-banking, namun para nasabah perbankan di Amerika Utara menikmati penanganan uang mereka dengan cara “kuno” yakni datang langsung menemui pegawai bank (teller).
Menurut penelitian, 50% nasabah mengatakan mereka berencana untuk mengunjungi cabang fisik dalam dua tahun ke depan karena mereka lebih percaya bank ketika berbicara secara langsung (face to face) degan petugas bank.
Pada bulan Maret 2016 seperti dilansir dari eMarketer, Accenture meneliti 4.013 nasabah perbankan di Amerika Utara tentang apa yang mereka inginkan dari hubungan perbankan mereka. Mayoritas nasabah (86,7%) mengatakan masih menggunakan cabang bank fisik dua tahun ke depan.
Menurut data, 49% dari nasabah melakukan hal itu alasannya mereka merasa lebih percaya diri tentang bank mereka ketika berbicara dengan seseorang secara pribadi. Sementara itu, yang lain mengatakan mereka percaya bahwa mereka akan menerima nilai lebih melalui interaksi manusia (47%), sementara 40% menyatakan menikmati pengalaman keseluruhan bank dengan cara datang langsung ke bank dan bertemu dengan petugas bank.
Sebaliknya, ada banyak penelitian yang menunjukkan nasabah perbankan juga ingin melakukan transaksi melalui aplikasi mobile banking. Menurut perkiraan, akan ada 113,5 juta pengguna mobile banking di AS pada tahun ini, naik sekitar 104,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penggunaan mobile banking pada perangkat smartphone nasabah terutama untuk mengakses perbankan, credit union, kartu kredit atau rekening broker melalui internet sekali setiap bulan.
Sementara studi dari Bank of America dan Braun Research pada bulan Juni 2016 mengungkapkan, 85% dari pengguna aplikasi mobile banking di AS mengatakan mereka menggunakan aplikasi mobile banking untuk memeriksa saldo atau pernyataan, 50% untuk mentransfer uang antara akun, dan sebagian kecil (10%) menggunakan aplikasi untuk menemukan kantor cabang. (*)