Amar Bank Terapkan Budaya Kerja ala Startup

Sejak bertransformasi pada 2015, PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank) telah menerapkan budaya kerja yang unik dengan didasarkan pada pola pikir startup. Diungkapkan Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian, “Budaya kerja di Amar Bank merupakan gabungan dari budaya kerja perusahaan rintisan (startup) dan budaya kerja perusahaan atau organisasi besar.”

Langkah itu dilakukan, karena pada umumnya sebuah perusahaan atau organisasi besar lebih fokus terhadap kesenjangan (gap) kinerja dan sudah memiliki standard tersendiri yang harus dipertahankan. “Di sini, yang menjadi fokus Amar Bank adalah kesenjangan (gap) peluang. Sederhananya, startup bukan hanya menjadi ‘tampilan’ atau ‘julukan’, melainkan menjadi sebuah mindset atau pola pikir,” yakin Vishal.

Head of People Function Amar Bank Ratna Julia mengatakan, “Saat ini, Amar Bank telah memiliki lebih dari 1.200 karyawan, 86% di antaranya adalah generasi milenial. Dinominasi generasi milenial yang dekat dengan dunia digital, merupakan suatu keuntungan karena sesuai dengan posisi Amar Bank sebagai Bank Digital. Oleh karena itu, dengan budaya kerja yang diterapkan perusahaan, diharapkan para karyawan yang didominasi generasi milenial dapat mendorong dirinya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan membangun karirnya serta impian masa depannya.”

Guna menciptakan dan mempertahankan pola pikir startup, lanjut Vishal, Amar Bank telah mengambil langkah yang dimulai dari penerapan strategi, struktur organisasi, hak pengambilan keputusan, culture building blocks, kegiatan rutin, sesi pembinaan rutin, dan pemberian insentif untuk mendorong perilaku karyawan yang sejalan dengan tujuan perusahaan.

Budaya kerja yang diterapkan tersebut juga diarahkan untuk membawa perubahan positif dalam hidup orang banyak dan mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan visi Amar Bank yang berkomitmen memberikan senyum melalui akses keuangan kepada lebih dari 200 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2025.

“Kami meyakini, ketika SDM kami atau yang kami sebut Amarites dapat berkembang, maka perusahaan juga akan semakin berkembang. Oleh karena itu, memastikan karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan menyenangkan dengan memastikan mereka selalu tersenyum di tempat kerja, sama pentingnya juga dengan membuat nasabah tersenyum. Karena di balik setiap pengalaman nasabah yang baik, selalu dimulai dengan senyuman,” yakin Vishal.

Lebih jauh Vishal menjelaskan, ada beberapa karakteristik yang dapat diunggulkan dari pola pikir startup, dua di antaranya adalah kemampuan untuk melakukan eksperimen dan berani mengambil resiko. “Untuk mewujudkan pola pikir tersebut, Amar Bank memulai dengan membangun budaya perusahaan yang menyerupai startup. Selain mempekerjakan karyawan berusia 25-35 tahun dan menerapkan kantor terbuka (open office), kami juga mendorong karyawan untuk menghadapi tantangan dan mengambil risiko sebagai cara untuk berkembang,” ucapnya.

Salah seorang karyawan, Senior Product Manager Amar Bank Yoel Frans Alfredo menuturkan, “Dukungan perusahaan dan budaya kerja di Amar Bank memberikan ruang bagi karyawan untuk mengaktualisasi dan mengeksplorasi diri secara maksimal. Dengan perubahaan cara kerja menjadi WFH, pekerjaan tetap dapat berjalan dengan lancar, karena perusahaan telah terbiasa melakukan semua pekerjaan secara remote working atau bekerja jarak jauh dengan cloud-based platform.”

Penerapan budaya kerja dengan pola pikir startup juga dirasakan positif oleh Front-end Engineer Amar Bank Danan Joyo “Bekerja di Amar Bank telah banyak memberikan perubahan yang positif bagi saya. Dengan lingkungan kerja yang mayoritas generasi muda, proses kerjasama tim dan diskusi bisa dilakukan dengan minim hambatan. Dan yang terpenting, bekerja di sini bukan hanya tentang keuntungan perusahaan, tapi juga peduli dengan perkembangan karyawannya,” ujarnya.

Sementara itu, Content Coordinator Amar Bank Audrey Gabriella menegaskan, “Ketika bergabung dengan Amar Bank, saya tidak mengira bisa belajar banyak hal. Jika di perusahaan sebelumnya saya kurang diberi kesempatan untuk berkembang dan hanya menjadi spesialis, namun justru di Amar Bank saya dapat berkembang jadi generalis yang bisa belajar banyak hal. Semua kesempatan tersebut bisa didapatkan karena perusahaan menerapkan nilai ‘Experimentation’. Nilai positif tersebut tentunya dapat memberikan saya kesempatan untuk mencoba hal-hal baru yang bisa mengembangkan hasil pekerjaan yang optimal.”

Pada Oktober ini, Amar Bank juga menjalankan kampanye Internal yang bernama “That Means a Lot”, dengan tujuan untuk memberikan apresiasi antar rekan kerja dan memotivasi satu sama lain untuk selalu bersemangat dalam bekerja, dan meningkatkan rasa bangga setiap karyawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)