ANALISIS KRITIS STRATEGI PEMASARAN TIKTOK BITTERSWEET BY NAJLA

Melalui penelitian Meliawati et al. (2023), strategi pemasaran TikTok oleh Bittersweet by Najla dibahas secara mendalam, menunjukkan bagaimana merek ini sukses menarik generasi muda sambil menghadapi tantangan dalam dinamika pemasaran digital.

.

.

Menggunakan TikTok untuk strategi pemasarannya, Bittersweet by Najla menunjukkan pemahaman yang kuat terhadap tren pemasaran digital modern. Merek berhasil menargetkan pasar generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, dengan memanfaatkan kegemaran mereka terhadap tren digital dan konten visual.

Pendekatan ini secara inheren menawarkan berbagai peluang namun juga menghadirkan tantangan dan pertimbangan kritis yang perlu dihadapi.

Keberhasilan Bittersweet by Najla dalam menggunakan TikTok sebagian besar didorong oleh kemampuan mereka untuk memproduksi konten yang menarik dan relevan, yang memanfaatkan tren yang sedang populer serta fitur-fitur unik dari platform TikTok itu sendiri.

Penrlitian Meliawati et al. (2023) menunjukkan bahwa mereka berhasil menciptakan narasi merek yang kuat melalui video-video kreatif yang menampilkan produk mereka dengan cara yang menarik, menggabungkan elemen hiburan dan informasi.

Ini, seperti yang diungkapkan dalam penelitian oleh Knoll (2016) tentang media sosial sebagai saluran komunikasi pemasaran, menekankan pentingnya menciptakan konten yang mampu membangun koneksi emosional dengan audiens.

Namun, terdapat aspek kritis yang perlu dipertimbangkan dalam strategi pemasaran digital melalui TikTok. Pertama, sifat volatil dari tren digital berarti bahwa merek harus terus-menerus memonitor dan beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen untuk tetap relevan. Ini menuntut alokasi sumber daya yang signifikan untuk riset dan pengembangan konten yang tidak hanya menarik tapi juga inovatif.

Kedua, bergantung pada satu platform media sosial membawa risiko operasional dan strategis, terutama mengingat potensi perubahan kebijakan platform atau pergeseran demografis pengguna. Sebagaimana ditunjukkan oleh De Vries et al. (2012) dalam penelitian mereka tentang dampak media sosial pada perilaku konsumen, perubahan algoritma TikTok, misalnya, dapat berdampak pada visibilitas konten, yang pada gilirannya mempengaruhi efektivitas kampanye pemasaran.

Selain itu, meskipun TikTok menawarkan kesempatan untuk interaksi dua arah antara merek dan konsumen, tantangan dalam mempertahankan kualitas interaksi tersebut tidak boleh dianggap enteng. Respon yang tidak tepat atau lambat terhadap komentar atau pertanyaan dari pengguna dapat merusak reputasi merek.

Dalam konteks ini, manajemen komunitas online menjadi kritis, membutuhkan tim yang tanggap dan empatik untuk mengelola dinamika sosial yang kompleks.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)