EKSPLOITASI NANO-INFLUENCER: STRATEGI PEMASARAN BARU?

Sebagai contoh, seorang mikro-influencer yang berfokus pada kebugaran mungkin tidak memiliki jumlah pengikut sebanyak selebriti, tetapi komunitas kecil mereka sangat interaktif, sering meminta saran dan produk rekomendasi yang secara aktif mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Nano-influencer biasanya fokus pada niche atau topik tertentu, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi lebih dalam dan memberikan rekomendasi yang sangat relevan dan terpercaya kepada pengikut mereka. Meskipun mereka memiliki pengikut yang lebih sedikit, tingkat keterlibatan ini sering kali menghasilkan konversi yang lebih tinggi dalam pembelian atau aksi yang diinginkan lainnya dalam kampanye pemasaran.

Influencer yang fokus pada niche spesifik, seperti parenting, teknologi hijau, atau veganisme, sering kali dianggap sebagai ahli dalam area tersebut, walaupun jumlah pengikut mereka tidak terlalu besar. Audiens mereka menganggap rekomendasi mereka lebih bernilai dan terpercaya karena kedalaman pengetahuan dan dedikasi mereka.

Misalnya, seorang influencer vegan dengan 20.000 pengikut mungkin lebih berpengaruh di komunitas vegan daripada seorang selebriti dengan 200.000 pengikut yang hanya sesekali menyinggung topik tersebut.

Penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting bagi praktisi pemasaran dan perusahaan direct-to-consumer (DTC) yang menggunakan pemasaran influencer sebagai saluran pendapatan langsung.

Pertama, penelitian ini menekankan pentingnya strategi targeting influencer. Penelitian menunjukkan bahwa influencer dengan jumlah pengikut rendah (nano-influencer) menghasilkan ROI yang lebih tinggi dibandingkan dengan influencer dengan pengikut tinggi (macro-influencer).

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan DTC sebaiknya mempertimbangkan untuk mengalokasikan anggaran pemasaran mereka kepada influencer dengan pengikut rendah untuk memaksimalkan pendapatan.

Influencer dengan pengikut rendah cenderung memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dengan pengikut mereka. Keterlibatan ini penting untuk mendorong interaksi yang lebih personal dan loyalitas pengikut, yang pada akhirnya meningkatkan konversi penjualan.

Selanjutnya, perusahaan harus mengadopsi pendekatan holistik terhadap pemasaran influencer dengan mempertimbangkan seluruh jalur pemasaran influencer, mulai dari pengikut di platform sosial, keterjangkauan pengikut, keterlibatan dengan konten yang diposting, hingga pendapatan yang dihasilkan.

Mengukur keterlibatan pengikut dan influencer sebelum dan setelah posting bersponsor dapat memberikan wawasan tentang efektivitas kampanye dan memungkinkan penyesuaian strategi untuk meningkatkan hasil.

Penelitian ini juga menekankan pentingnya pengoptimalan anggaran pemasaran dengan memperhitungkan biaya endorsement berbayar saat mengevaluasi ROI. Menghitung biaya dan pendapatan secara akurat memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan anggaran pemasaran mereka dan membuat keputusan yang lebih informasi tentang alokasi sumber daya.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)