Perusahaan perlu mengadopsi pendekatan berbasis data untuk menganalisis hasil kampanye influencer. Menggunakan analisis statistik dan model mediasi, seperti yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ROI dan membuat strategi yang lebih efektif.
Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya pengembangan hubungan jangka panjang dengan influencer. Mengembangkan hubungan jangka panjang dengan influencer dengan pengikut rendah dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi perusahaan. Influencer ini dapat menjadi duta merek yang otentik dan dapat membantu dalam membangun komunitas pengikut yang loyal.
Memilih influencer yang sesuai dengan produk dan nilai merek sangat penting untuk meningkatkan efektivitas kampanye. Influencer yang memiliki minat dan nilai yang selaras dengan merek cenderung lebih mampu menyampaikan pesan yang meyakinkan kepada pengikut mereka.
Terakhir, keberlanjutan dan skalabilitas kampanye influencer juga menjadi perhatian penting. Meskipun bekerja dengan banyak nano-influencer mungkin memerlukan lebih banyak usaha dalam hal manajemen, penggunaan platform pemasaran influencer dan alat otomasi dapat membantu dalam mengelola kampanye berskala besar secara efisien.
Mengalokasikan anggaran kepada influencer dengan pengikut rendah yang terbukti memberikan ROI yang tinggi dapat menjadi strategi pemasaran yang berkelanjutan, memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang.
Dengan mengikuti temuan dan implikasi dari penelitian ini, perusahaan DTC dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran influencer mereka dan memaksimalkan pengembalian investasi pemasaran mereka.
SUMBER:
Maximilian, B., Bayerl, A., Goldenberg, J., & Lanz, A. (2024/07//). Revenue Generation Through Influencer Marketing. Journal of Marketing, 88(4), 40-63. https://doi.org/10.1177/00222429231217471