Bolt Luncurkan Ultra LTE Demi Bersaing di Ranah 4G LTE

bolt

Mengklaim sebagai pionir operator 4G di Indonesia, PT Internux terus memperluas pasar penggunanya dengan resmi meluncurkan Ultra LTE 4G sebagai layanan mobile broadband terbaru dari Bolt pada Senin, (21/9) di Lippo Mal Kemang, Jakarta. Dikatakan Larry Ridwan, Chief Commercial Officer PT Internux, peluncuran ini sekaligus mengukuhkan posisi kami sebagai pemain penting di industri telekomunikasi dan operator 4G pertama di Indonesia.

Kompetisi operator 4G di Indonesia terhitung ketat, sejumlah nama besar seperti Telkomsel, XL, dan Indosat beramai – ramai mengeluarkan layanan tersebut ke pasar setelah pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika mengijinkan penggunaan jaringan 4G di Indonesia. Namun, yang turut diperhatikan oleh Larry adalah layanan 4G di Indonesia saat ini masih terkendala terhadap kualitas network.

Oleh karena itu, sebut Larry, Bolt hadir lewat Ultra LTE 4G dengan kekuatan 3.500 site (BTS) di area Jabodetabek. “Dibandingkan kompetitor yang hanya memiliki 1.200 – 1.400 site (BTS), Bolt punya 3 kali lebih banyak di wilayah jabodetabek di banding kompetitor. Kami yakin dengan kekuatan ini akan mampu menandingi kompetitor dan memang saat ini terbukti dengan jumlah network serta subcribers kami yang terus bertambah hingga kini mencapai 1,5 juta,” sebut Larry

Chief Executive Officer PT Internux Dicky Moechtar mengatakan, “Kami telah berhasil menambah kecepatan layanan dan ketersediaan generasi pertama Smartphone Samsung yang dilengkapi teknologi LTE CAT 5 dan LTE CAT 6,” katanya. Ditambahkan Larry, saat ini produk dengan teknologi yang kami miliki baru bisa dinikmati pada brand Samsung terutama Note 5 dan S6 Edge.

Dikatakan Larry, dalam setahun terakhir Bolt telah berinvestasi lebih dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas pada area layanan, serta memperluas cakupan layanan. Bahkan, ungkapnya, kami telah menyelesaikan tahap pertama dari implementasi LTE Advanced (LTE-A) dan pelanggan kami bisa merasakan layanan Ultra LTE 4G dari kami.

Lantas, apakah dengan peluncuran Ultra 4G ini akan merubah positioning Bolt yang mengincar segmen middle up. Larry mengakui, bahwa saat ini kami hanya ingin membangun system dimana nantinya ekosistem akan turut mendukung. Artinya walaupun saat ini teknologi CAT 5 dan CAT 6 hanya bisa di jumpai pada teknologi Samsung Note 5 dan S6 Edge serta ZTE, tapi banyak produsen handset akan memproduksi smartphone dengan teknologi serupa.

“Tren yang terjadi saat ini akan mengarah kepada teknologi smartphone CAT 5 dan CAT 6, perusahaan handset tidak menutup mata soal itu. Karenanya kami berada pada pilihan apakah akan memproduksi handset terlebih dulu atau memperluas networknya dulu, dan jawabannya jatuh kepada perluasan network.”

Setelah meluncurkan Ultra LTE 4G, maka strategi kami selanjutnya adalah dengan melakukan ekspansi pasar. “Kami sudah buka ruang di wilayah Aceh, kami juga coba buka network di Cilegon dan Serang. Setelah melihat kebutuhan pasar (demand) di daerah tersebut, maka kami yakin akan perluas network di sana,” imbuh Larry.

Namun, tidak hanya di daerah barat Pulau Jawa saja kami melakukan ekspansi. Menurut Larry, hasil pengukuran dan evaluasi tahun lalu, kami melihat kebutuhan network di daerah Puncak, Cipanas dan Cianjur salah satu prioritas yang harus segera terealisasi akhir tahun ini. “Kita tambah BTS disana untuk memberikan brand experience lebih baik kepada pelanggan kami.” *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)