“Kitchen Lab”, program pendidikan entrepreunership yang ditelurkan oleh Universitas Ciputra Entrepreneurship Centre (UCEC) meluncurkan sebuah kegiatan baru bernama “Dapur Raja”. Dalam peluncurannya, UCEC mengundang media dan para komunitas usaha mikro binaan World Vision Indonesia untuk melihat dan menyaksikan sebuah contoh tentang bagaimana berinovasi dan melakukan leveraging.
Gandeng Chef Hugo, awal Mei 2014 ini Universitas Ciputra Entrepreneurship Centre luncurkan program Dapur Raja.
Dalam event perdananya di awal M, UCEC menggandeng Chef Hugo yang juga merupakan pengajar di Universitas Ciputra. Kepada komunitas usaha mikro yang diundang, chef selebriti tersebut mendemonstrasikan kuliner Majapahit sebagai salah satu kekayaan sejarah yang bisa digali menjadi sumber inspirasi bisnis.
Selain menyajikan story telling yang menarik di balik setiap profil masakan yang dahulu hanya tersedia di meja-meja makan raja-raja Majapahit, Chef Hugo juga mengajak audience merasakan experience dengan mencicipi beberapa di antara resep eksklusif tersebut. Antara lain Jukut Harsyam (sup daging bebek dan batang pisang), Weas Paripurna (kombinasi nasi sela, nasi merah, nasi kuning, nasi hitam yang disajikan dengan daging Sangasanan, ayam bumbu kuning, hantiga mapindang, sayur klungah, sambel, kacang goreng, dan kipin), wajik (kudapan asli Majapahit yang belum punah sampai sekarang, terbuat dari beras merah, santan dan gula merah), dan minuman secang yang bisa dijadikan welcome drink.
Bersama Chef Hugo juga, UCEC sudah melakukan pelatihan dan mentoring terhadap 30 orang anggota komunitas usaha mikro binaan World Vision Indonesia sejak 2013. Pada pelakuan tersebut peserta diajak merasakan experiental learning melalui praktik kreatif di dapur yang dimentor khusus oleh seorang chef.