Pandemi Covid-19 membuat perilaku konsumen berubah. Hampir semua aktivitas konsumen dilakukan secara online. Mulai dari aktivitas bekerja, belajar, hingga berbelanja lebih banyak dilakukan secara online. Sejatinya, pandemi dengan berbagai pembatasan sosial memang telah mendorong adopsi digital di Indonesia menjadi jauh cepat.
Tren perilaku konsumen yang mengarah pada aktivitas online selama pandemi diakui juga oleh Wahyudi C. Purnama, GM Enterprise, Prime Segment, and Digital Network Telkomsel. Dia pun membeberkan delapan tren perilaku pelanggan Telkomsel yang mengarah pada aktivitas online selama pandemi berlangsung.
TREN PERTAMA, terjadi kenaikan trafik internet yang signifikan selama pandemi. “Sebelum pandemi, kenaikan trafik internet masih terlihat landai. Namun, pada bulan pertama pandemi di Indonesia, Maret 2020, kenaikan trafik internet mampu mencapai 6,5%. Ini jauh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya,” papar Wahyudi, pada saat online talkshow bertajuk ‘Seberapa Produktif di Masa Pandemi’, yang digelar Forum Wartawan Teknologi (Forwat), hari ini (30/9).
Bahkan, memasuki bulan kedua serta semakin banyaknya propinsi atau kabupaten yang menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kenaikan trafik internet menjadi makin tinggi, yakni mencapai 7,6%. “Trennya kembali naik pada Agustus 2020, yakni mencapai 8,3%,” ia menerangkan.
TREN KEDUA, ada empat perubahan perilaku pelanggan selama pandemi. Pertama, memasuki bulan ke-6 masa pandemi, terjadi kenaikan konsumsi data sebesar 22,4%. Kedua, tren trafik internet di 4 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta dan Surabaya sebagai pusat bisnis serta Bandung dan Denpasar sebagai puat pariwisata, justru mengalami penurunan dibandingkan periode sebelum pandemi. “Penurunannya mencapai -6,4%,” ucapnya.
Ketiga, trafik internet berpindah ke kawasan perumahan. Hal itu ditandai dengan adanya kenaikan 17% di kasawasan tersebut. Keempat, penggunaan internet selama periode produktif, yakni 08.00-17.00, mengalami kenaikan. “Terutama, pada pukul 08.00-11.00 pagi, dengan kenaikan sebesar 41%,” lanjutnya.
TREN KETIGA, terjadi peningkatan penggunaan layanan WIFI. Diterangkan Wahyudi, dengan adanya kebijakan Work from Home (WFH) yang diberlakukan perkantoran berakibat pada terjadinya pergeseran pola penggunaan media akses internet dari mobile ke WIFI. Ini terjadi pada seluruh provider.
“Namun, pada periode Ramadhan dan Lebaran, di mana mobilitas konsumen kembali lebih aktif, maka peningkatan trafik internet melalui mobile menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan WIFI,” ucapnya.
...