Ditambahkan Adji Watono, Chairman dentsu Indonesia, tahun 2021, dentsu tumbuh kuat dengan revenue growth 20%. Pertumbuhan yang tinggi ini tercatat signifikan dibandingkan tahun 2020. Selain itu, dentsu juga banyak memenangkan pitching klien-klien besar.
"Oleh karena itu, saya berharap tahun 2022 ini dentsu bisa kembali menunjukkan performa yang lebih baik dari tahun 2021. Untuk mencapai itu, kita harus terus adaptif-creative-innovative, menciptakan peluang-peluang baru, bergotong royong dan berkolaborasi, dan Improve all the time dengan go to digital, dan melakukan continuos improvement. Selain itu, harus juga give the best of the best to your clients dan your relationship to them belong to you. Kami percaya bahwa kesuksesan klien adalah kesuksesan kami," papar Adji.
Pada kesempatan yang sama, Janoe Arijanto, Vice President dentsu Indonesia, mengatakan bahwa model bisnis dentsu akan berdasakan tiga pilar, yakni Sustainability, Open Society, dan Digital for Good.
"Kami akan memastikan tiga pilar tersebut akan diimplementasikan ke dalam proses bisnis dentsu. Contohnya, pada pilar sustainability, kami akan ajak klien (brand) pada net zero dan cloud yang aman. Untuk open society, kami akan ajak klien pada kegiatan marketing yang mengarah pada diversity dan inklusif. Contoh good digital, kami akan manfaatkan proses digital untuk kebaikan masyarakat, baik dari data maupun etik," urainya.
Sementara itu, diimbuhkan Wisnu Satya Putra, CEO Creative dentsu Indonesia, setelah meluncurkan metaverse yang merupakan virtual marketplace, dentsu juga tengah fokus pada virtual influencer, yang saat ini tengah trend.
"Virtual Influencer ini kami buat sendiri dengan engine kami. Ini sudah kami lakukan dengan beberapa klien kami, yang tidak hanya di Indonesia tapi juga Singapura. Virtual influencer ini hadir live dan interaktif. Tren ini akan didiskusikan juga pada dentsu Connect 2022," terang Wisnu.
Dentsu Connect 2022 diisi oleh berbagai para pembicara ahli di bidangnya, seperti Sumana Rajarethnam (South-east Asia director The Economist Intelligence Unit), Elvin Rahardja (Head of Platforms Google Indonesia), Christopher Jordan (Regional Vice President of Commerce Cloud & Digital 360 Specialists Salesforce ASEAN), Joko Anwar (Film Director), Vincent Rompies & Deddy Mahendra Desta (CEOs of VINDES), serta berbagai praktisi ternama lainnya.