Desa Matano Iniaku Terpilih Sebagai 50 Desa Wisata Terbaik

MIX.co.id - Tahun ini, Desa Matano Iniaku, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, masuk ke dalam 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Keberhasilan tersebut karena Desa Matano Iniaku berhasil lolos dari uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kriteria, yakni daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya); suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya); homestay; toilet umum; digital dan kreatif; Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE); dan kelembagaan desa. Nantinya, pengelola desa juga akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yakni Astra.

Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua mengapresiasi pola pengelolaan desa wisata tersebut yang berjalan harmonis dan seirama dengan industri tambang. ”Kalau yang saya tahu, industri tambang di sini sudah 54 tahun. Tapi danaunya masih seperti ini. Airnya masih bening. Pengolahannya baik. Ini salah satu kolaborasi antara industri tambang dan industri pariwisata yang sinergis. Biasanya selalu bertentangan. Ini merupakan model pengembangan potensi daerah untuk masyarakat. Tambangnya bermanfaatkan bagi masyarakat juga. Bisa disalurkan ke desa wisata sekitarnya. Jika desa wisatanya berkembang bisa merekrut pekerja warga sekitar. Terjadi hubungan mutualisme,” papar Indra.

Indra dan rombongan diajak untuk menyusuri Desa Matano Iniaku. Tiba di dermaga Lawa River park, rombongan disambut tarian menangkap ikan. Tarian itu menceritakan kebiasaan masyarakat Matano dalam menangkap ikan menggunakan peralatan tradisional. Kemudian, rombongan disambut oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Bupati Luwu Timur Budiman Hakim serta jajaran pemerintahan setempat.

Rombongan juga berkesempatan berkeliling Lawa River Park melihat aktivitas body tubing, campground, dan beberapa spot selfie. Setelah itu, rombongan menaiki raft menuju dermaga Desa Matano. Setibanya di desa tersebut, rombongan disambut tarian memanen. Lalu, mereka melihat potensi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) mulai dari kuliner, fesyen, dan kriya. Kemudian rombongan mendengarkan pemaparan dari pengelola desa wisata.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan juga melihat kolam Mata Air Laa Laa. Mata air ini mengalir ke rumah warga, dan memiliki keunikan yaitu jika berteriak Bura-Bura, maka akan mengeluarkan gelembung air.

Bicara soal potensi wisata, desa tersebut terkenal sebagai danau tektonik purba terdalam di Asia Tenggara dan berada di urutan ke-8 di Dunia. Selain karena bentang alamnya yang khas, Desa Matano juga menjadi bukti sejarah lahirnya peradaban pandai besi. Saat ini, Desa Matano tengah mempersiapkan diri sebagai Geowisata di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)