marcomm

Meningkatnya jumlah masyarakat Indonesia yang terinfeksi Virus Corona atau Covid-19, telah membuat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengambil keputusan untuk mempercepat deteksi dini pasien yang kemungkinan terpapar Covid-19, termasuk mendatangkan alat rapid test, memperkuat tracing kontak pasien, serta mendatangkan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 9 ton yang siap didistribusikan untuk tenaga medis.

Keputusan itu cukup dimaklumi, mengingat hingga 29 Maret 2020, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 bertambah menjadi 1.285 orang. Merujuk keterangan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, sebanyak 114 orang di antaranya meninggal dunia dan 64 orang dinyatakan sembuh.

Menyikapi hal itu, pemerintah juga telah mentransformasi Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah sakit darurat Covid-19 dan juga sebagai rumah isolasi. Bahkan, Presiden Jokowi juga telah meminta masyarakat untuk serius menerapkan social distancing dan hal preventif lainnya seperti menjaga pola hidup bersih sehat. Objektifnya, demi menekan penyebaran wabah Virus Corona.

Tak hanya pemerintah yang berjibaku melawan Covid-19. Namun, hampir semua elemen seperti pihak swasta pun turut ambil peran. Salah satunya, SOHO Global Health, perusahaan di bidang kesehatan yang berusia lebih dari 70 tahun dan memiliki kompetensi memproduksi produk kesehatan alami atau herbal dan memberikan layanan kesehatan.

Diungkapkan DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si, VP Research and Development SOHO Global Health, SOHO sebagai perusahaan farmasi yang memproduksi obat herbal modern terus berfokus dalam mengembangkan potensi alam Indonesia. SOHO secara konsisten menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan Temulawak, yang dinilai efektif menjaga kesehatan tubuh.

"Untuk itu, kami memiliki SOHO Centre of Excellence in Herbal Research (SCEHR) sebagai fasilitas perkebunan dan penelitian milik SOHO yang berfokus pada penelitian dan budidaya Temulawak. Produk SOHO telah melalui uji toksisitas yang hasilnya menyatakan bahwa produk temulawak SOHO aman dikonsumsi," paparnya dalam siaran pers yang diterima MIX pada hari ini (30/3).

Selain itu, dengan konsep Seed to Patient, menurut DR. Aswin, SOHO berinovasi agar temulawak yang digunakan terstandard, mulai dari proses bibit hingga teruji praklinik dan uji klinik. Proses penanaman sampai dengan pengolahannya pun telah mendapatkan sertifikasi pertanian organik dari Inofice, sebuah badan sertifikasi tanaman organik.

"Saat ini, SOHO memproduksi produk unggulan yang berbasis temulawak seperti Curcuma FCT, Curcuma tablet, dan Curcuma Plus. Untuk Anak, Curcuma Plus tersedia dalam bentuk Vitamin sirup dan tablet serta Susu Pertumbuhan. Untuk dewasa, ada Curcuma FCT dalam bentuk tablet. Penggunaan temulawak yang telah diekstrak ini lebih efektif menjaga kesehatan tubuh, karena kadar curcumin-nya lebih terukur sehingga sesuai dengan kebutuhan tubuh. Untuk mendapatkan ekstrak curcumin 20 mg misalnya, diperlukan 7500 mg temulawak segar, sehingga produk Curcuma FCT sangat simple dan nyaman digunakan pasien tanpa harus repot membuat rebusan,” papar DR. Aswin.

Hal senada diungkapkan Prof. Dr. Chairul A. Nidom, Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF). Sebagai salah satu sosok yang terlibat langsung saat penanganan wabah flu burung beberapa tahun lalu, ia menjelaskan bahwa Covid-19 seperti juga Flu Burung yang merupakan wabah internasional atau global.

"Flu Burung tidak pandemi, karena penularannya tidak secepat Covid-19. Risiko kematian flu burung di Indonesia bisa sampai 83,9 persen, tapi jumlah yang terinfeksi tidak terlalu banyak. Covid-19 lebih cepat penyebarannya, karena bisa menular melalui kontak langsung antar sesama manusia. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari ancaman virus COVID -19," katanya.

Menurutnya, salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk memelihara daya tahan tubuh adalah temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb yang mengandung curcumin. Temulawak sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan, dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan.