Gandeng SMK Raden Umar Said Kudus, Kemdikbudristek Hadirkan Program Magang untuk Siswa dan Guru

MIX.co.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menjalin kerja sama dengan SMK Raden Umar Said Kudus, dengan menggelar program magang yang diikuti oleh siswa dan guru SMK dari berbagai daerah di Indonesia.

SMK Raden Umar Said Kudus adalah salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang merupakan program pengembangan SMK dengan tujuan untuk mengingkatkan kualitas dan kinerja. Peningkatan ini dapat dicapai dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Menariknya, SMK Raden Umar Said Kudus justru memiliki industrinya sendiri di SMK, dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menyerupai industri profesional. Selain itu, para pengajar di SMK Raden Umar Said Kudus juga merupakan praktisi industri, sehingga akan dengan mudah menerapkan budaya-budaya industri di sekolah.

Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan Kemdikubudristek dalam memilih SMK Raden Umar Said Kudus sebagai tempat magang untuk guru dan siswa terpilih dari SMK seluruh Indonesia guna meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

Kegiatan magang yang sudah dimulai sejak Februari 2022 dan berlangsung selama dua bulan itu diikuti oleh 14 siswa dan 8 guru SMK jurusan animasi. Mereka mengikuti kegiatan magang di SMK Raden Umar Said Kudus, yang merupakan salah satu SMK binaan Djarum Foundation.

Melalui kegiatan magang itu, diharapkan mereka mampu untuk mendapatkan pengalaman bekerja layaknya berada di industri. Selain itu, kegiatan magang ini juga diharapkan mampu meningkatkan keterampilan peserta dan menambah portofolio.

SMK yang terpilih untuk mengikuti program magang di SMK Raden Umar Said Kudus, yakni SMKN 2 Garut, SMKN 11 Semarang, SMKN Darul Ulum Muncar, SMKN 1 Cermee, SMKN 11 Malang, SMKN 1 Dlanggu, SMKN 1 Boyolangu, SMKN 1 Buer, serta SMKN 4 Malang.

Selain meningkatkan hard skills, kegiatan magang juga bertujuan untuk meningkatkan soft skills melalui pekerjaan yang diberikan. Misalnya, saat peserta magang harus mengerjakan pekerjaan dengan tenggat waktu yang sangat ketat, mereka dituntut untuk bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai divisi serta berfikir kritis dan kreatif agar dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi saat menyelesaikan proyek tersebut.

Pekerjaan yang diberikan adalah proyek nyata dari industri, sehingga para peserta magang tidak hanya sekedar ‘on the job training’, tetapi dapat merasakan budaya industri yang sesungguhnya.

Erwan Septiyono, salah satu peserta yang merupakan guru 3D modeling dari SMKN 1 Boyolangu, mengatakan bahwa bekerja dengan standar industri belum biasa dilakukan di SMK. “Ya sebenernya, ini cukup sulit. Sebab, kami belum terbiasa bekerja layaknya di industri. Tapi, saya yakin setelah magang ini selesai, saya dan teman-teman bisa menerapkan di SMK masing-masing,” ucapnya.

Muhammad Rafli, siswa SMKN 4 Malang yang mengikuti magang, mengatakan, “Ilmu yang saya peroleh sangat banyak, khususnya pada modeling yang sudah menggunakan software Maya yang berstandar industri. Selain itu, saya juga mendapatkan ilmu texturing serta rendering yang baik dan benar. Bahkan saya juga belajar tentang pipeline produksi animasi yang diterapkan di industri."

Galuh Paskamagma, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, menambahkan, “Harapannya para peserta magang dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan magang ini di masing-masing SMK supaya bisa meningkatkan kualitas lulusannya sehingga bersaing dengan di dunia kerja."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)