Gelar Program "GenPosting", Pemerintah Ajak Masyarakat Kurangi Sampah saat Mudik

MIX.co.id - Jutaan kilogram sampah tambahan diperkirakan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menggelar talkshow GenPosting (Generasi Positive Thinking) bertajuk “Mudik Ceria Penuh Makna, Minim Sampah”, di Aston Cirebon Hotel, Jawa Barat, pada ramadan tahun ini.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik yang diwakili oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM) Kementerian Kominfo Septriana Tangkary menegaskan, pemerintah terus berupaya memastikan kelancaran arus mudik, salah satunya terkait dengan kesiapan jalur-jalur yang biasa dilalui dan terpantau sibuk seperti Jalur Pantura. Selain itu, melalui forum ini diharapkan masyarakat dan para pemangku kebijakan dapat bergerak bersama untuk meminimalisasi produksi sampah selama liburan lebaran.

“Kami berharap dengan adanya kolaborasi kali ini, seluruh kementerian, pemda (pemerintah daerah), dan seluruh masyarakat Indonesia bisa patuh meletakkan sampah pada tempatnya. Tentunya, perlu posko dan pembentukan satuan tugas khusus untuk penanganan sampah mudik di Kabupaten Cirebon, khususnya satu minggu sebelum lebaran dan satu minggu sesudahnya untuk mengantisipasi keluhan masyarakat mengenai penumpukan sampah di rest area ataupun daerah-daerah tertentu yang harus segera ditangani selama masa arus mudik dan arus balik,” papar Septriana.

Sementara itu, terkait kampanye Mudik Minim Sampah, Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar menjelaskan bahwa gerakan ini sudah berlangsung sejak tahun 2018 untuk mengajak semua pemudik dan pihak terkait di sepanjang jalur mudik untuk dapat mengelola sampah dengan lebih baik. Di tahun ini, kampanye tersebut diintegrasikan ke dalam program Mudik Nasional “Mudik Ceria, Penuh Makna”.

“Potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 secara nasional mencapai 193,6 juta orang atau 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia. Sekitar 58 juta kilogram sampah tambahan diperkirakan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik tersebut,” jelas Novrizal.

KLHK akan memfasilitasi dan koordinasi secara khusus dengan pemda dan otoritas pelabuhan, terminal bus, dan rest area untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah yang tidak tertangani. Selain mengajak partisipasi publik, diharapkan juga komitmen dan peran aktif produsen/pelaku usaha dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah mudik.

“Kami harapkan teman-teman juga bisa ikut bagikan konten di media sosial tentang Mudik Minim Sampah sehingga publik semakin sadar untuk meminimalisir sampah. Saat berbelanja di rest area misalnya, membawa kantong belanja, botol minum, dan wadah makanan sendiri supaya tidak menghasilkan sampah baru,” ajak Novrizal.

Imbauan lainnya yang disampaikan Novrizal untuk menyukseskan mudik yang minim sampah adalah mengambil makanan secukupnya dan selalu habiskan makanan. Serta, meletakkan sampah di wadah yang sesuai atau pilah sampah.

Saat arus mudik berlangsung, khususnya jalan tol, ketertiban masyarakat masih perlu ditingkatkan supaya tidak berhenti sembarangan di bahu tol. Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol.) Sumarni menjelaskan fenomena ini kerap kali terjadi, yang tidak hanya menyebabkan kemacetan, namun juga menimbulkan sampah. “Saat mudik, banyak masyarakat istirahat di bahu jalan, gelar tikar, dan makan seperti piknik. Setelah makan, sampahnya dibiarkan begitu saja,” cerita Sumarni.

Talkshow GenPosting kali ini diharapkan dapat menginformasikan kepada khalayak luas tentang kesiapan transportasi dan pengaturan lalu lintas di Cirebon dalam menghadapi libur lebaran 2024, serta mengajak para pemudik dan pelaku usaha agar meminimalisir sampah selama melakukan perjalanan mudik dan balik. Lewat kolaborasi berbagai pihak, tahun ini diharapkan dapat terselenggara mudik yang ceria, penuh makna, dan minim sampah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)