Gelar Simposium, SINOVAC Paparkan Hasil Penelitian Terbaru Seputar Covid-19

MIX.co.id - Produsen vaksin Covid-19, Sinovac Biotech Ltd. (SINOVAC), menggelar simposium "Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries", pada hari ini (16/1) secara virtual.

Pada kesempatan itu, sejumlah para pakar dari berbagai institusi kesehatan serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dihadirkan. Mereka berbagi pengalaman dan penelitian terbaru seputar Covid-19 serta vaksinasi di Indonesia.

Chief Business Officer of SINOVAC Helen Yang, menegaskan, SINOVAC meyakini bahwa solidaritas dan kerja sama berbagai institusi adalah siasat pertahanan paling ampuh untuk mengatasi pandemi Covid-19.

"Sebagai bagian komitmen kami untuk mendukung upaya Indonesia dalam penanganan Covid-19, kami menggelar ‘Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries’, yaitu sebuah platform yang mengikutsertakan pembicara dari berbagai institusi terkait untuk berbagi riset ilmiah dan temuan terkini dari vaksin CoronaVac®. Kami berharap kesempatan ini mampu meningkatkan kapabilitas Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19," harapnya.

Diungkapkan Clinical Researcher of SINOVAC Yaping Qiao PhD, “Berdasarkan penelitian, CoronaVac® menunjukkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah, sehingga aman bagi anak usia > 3 tahun, lansia > 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui."

Dalam uji klinis CoronaVac® di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, lanjutnya, KIPI pada anak > 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2, yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan. Sedangkan pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brazil pada periode April – Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis dan merupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin Covid-19 lainnya yang digunakan di Brazil.

“Pada Oktober 2021, penelitian di Chili mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac® dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dari 56% menjadi 80%. Selain itu, pemberian booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac® dalam mencegah perawatan di Rumah Sakit dari 84% menjadi 88%," lanjutnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menambahkan, “Pandemi Covid-19 makin berkembang dengan munculnya mutasi virus baru seperti Omicron yang telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Penambahan kasus terus terjadi dan per 14 Januari 2022 tercatat 572 kasus Omicron di Indonesia, di mana 455 merupakan kasus impor dan 117 kasus transmisi lokal. Meskipun gejala yang muncul dari varian ini tergolong ringan, namun tetap diwaspadai, karena Omicron memiliki sifat penularan yang sangat cepat."

Fenomena itu, menurutnya, menunjukkan bahwa semua pihak harus tetap waspada akan ancaman Covid-19 lainnya di masa depan. Oleh karena itu, untuk menghadapi perkembangan yang terjadi selama pandemi Covid-19 dibutuhkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, asosiasi profesional dan swasta.

"Peran para peneliti sangat penting dalam menghadapi pandemi ini dan kami sangat mengapresiasi inisiatif dari SINOVAC melalui simposium antar institusi ini sebagai kesempatan untuk berbagi wawasan," ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)