Dalam praktiknya, MPR memperluas peran tradisional agen PR ke area yang lebih luas, seperti event dan promosi. Meski demikian, ada kekhawatiran dari beberapa badan profesional seperti Live Brand Experience Association (LBEA) yang menganggap bahwa PR yang terlibat dalam pengalaman langsung dapat mencampuradukkan peran dengan spesialis event. Namun, bagi agensi PR yang menerapkan strategi cross-pollination, konsep ini justru merupakan peluang untuk membuat PR lebih hidup dan berfokus pada konsumen secara langsung (Jardine, 2006).
Ketika strategi pemasaran semakin terjalin, Kitchen berpendapat bahwa hubungan antara PR dan direktur pemasaran akan semakin dekat. Keberhasilan PR dalam memengaruhi strategi pemasaran sangat bergantung pada kemampuan mereka dalam melakukan pengukuran target pasar, evaluasi, dan pembuktian nilai dari kampanye sebelumnya.
Dengan semakin menguatnya peran PR dalam strategi pemasaran, persaingan anggaran di antara berbagai disiplin pemasaran seperti iklan mungkin tidak dapat dihindari. Namun, Kitchen optimis bahwa hubungan antara marketing dan PR tidak perlu bersifat kompetitif. Dalam dunia nyata, kedua fungsi ini saling membutuhkan untuk mencapai kesuksesan kampanye yang menyeluruh (Jardine, 2006).
DREFERENSI
Indosat Ooredoo Hutchison. (2023). Submission for PR Program of the Year - Marketing PR. Internal Document.
Jardine, A. (2006). MPR: A solution to the budget puzzle? PR Week, 22-23. https://www.proquest.com/trade-journals/mpr-solution-budget-puzzle/docview/217568256/se-2