Giliran Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Ajang “6th Asia Pacific Urban Forum”

APUF

Merujuk data yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), “2014 Revision of World Urbanization Prospect”, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan atau wilayah urban meningkat pesat. Jika pada tahun 1950 jumlah mereka yang tinggal di perkotaan baru mencapai 746 juta jiwa, maka tahun 2014 jumlahnya sudah melonjak menjadi 3,9 miliar jiwa. Itu artinya, kini ada 54% penduduk tinggal di wilayah perkotaan, dan diprediksi akan meningkat menjadi 66% pada 2050 nanti.

Berangkat dari fakta itu, maka PBB memiliki komitmen untuk memberikan solusi atas aneka permasalahan yang senantiasa dihadapi perkotaan. Salah satunya lewat program “Asia Pacific Urban Forum” (APUF). Tahun ini, untuk keenam kalinya, APUF kembali digelar oleh Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik. Perhelatan tahunan yang dihadiri oleh multi-stakeholder itu merupakan forum yang membahas sekaligus mengatasi berbagai masalah perkotaan yang dihadapi negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

“6th Asia Pacific Urban Forum” kali ini digelar di Jakarta pada 19-21 Oktober 2015. Dr. Shamshad Akhtar, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific) didaulat untuk membuka perhelatan APUF ke-6. “APUF ke-6 kali ini adalah sebuah kemitraan antara ESCAP dan pemerintah Indonesia,” katanya.

Sebagai perhelatan internasional, APUF ke-6 dihadiri oleh lebih dari 800 peserta, baik dari pemerintah lokal dan nasional, masyarakat sipil, sektor swasta, dan akademisi. Kali ini, APUF ke-6 mengusung tema "Pembangunan Kota yang Berkelanjutan di Asia-Pasifik: Menuju Agenda Kota Baru".

Selama tiga hari dihelat, APUF ke-6 akan berbagi pengalaman dan praktik terkait isu pemerintahan, perencanaan kota dan wilayah, pengelolaan sampah, pengelolaan sumber daya perkotaan terpadu di kota-kota, pembiayaan, pengelolaan lahan, perumahan, ketahanan, inklusivitas sosial, perubahan iklim, transportasi perkotaan, dan keamanan.

Ditambahkan Shamshad, APUF ke-6 akan memberikan rekomendasi khusus dari perspektif multi-stakeholder yang mencerminkan perspektif unik di kawasan Asia-Pasifik pada Konferensi PBB tentang Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan (Habitat III), yang akan diselenggarakan pada tahun 2016 nanti.

“Pada akhirnya, APUF ke-6 bertujuan untuk membawa manfaat dan perbaikan bagi 2,1 miliar penduduk perkotaan di Asia-Pasifik, dengan mempromosikan solusi perkotaan yang inovatif, serta dengan ide-ide baru plus praktik untuk pengembangan perkotaan,” lanjutnya.

Ditambahkan Andreas Suhono, Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian PU-PR, “Indonesia terlibat aktif dalam penyusunan Agenda Baru PErkotaan melalui penyelenggaraan APUF ke-6 ini. Keterlibatan Indonesia ini sekaligus untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam mewujudkan kota berkelanjutan di masa depan.”

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)