Traditional marketing membutuhkan investasi besar untuk kampanye iklan, sementara guerrilla marketing mengandalkan kreativitas dengan anggaran minimal. Pendekatan tradisional lebih berfokus pada bisnis besar dan skala luas, sedangkan guerrilla marketing lebih cocok untuk bisnis kecil dengan pendekatan unik.
Efektivitas traditional marketing diukur dari penjualan dan respons konsumen, sedangkan guerrilla marketing lebih mengutamakan dampak emosional dan pengalaman. Tujuan utama traditional marketing adalah menjual produk atau layanan, sementara guerrilla marketing berfokus pada membangun hubungan dengan pelanggan dan menciptakan buzz.
Traditional marketing menggunakan media konvensional seperti TV, radio, dan cetak, sedangkan guerrilla marketing lebih memanfaatkan media digital, media sosial, dan ruang publik. Dalam hal interaksi, traditional marketing lebih bersifat komunikasi satu arah (monolog), sementara guerrilla marketing mendorong partisipasi dan keterlibatan pelanggan (dialog).
Traditional marketing memiliki dampak jangka panjang dengan biaya besar, sedangkan guerrilla marketing dapat menjadi viral dengan efek cepat dan luas.
Keunggulan utama dari guerrilla advertising adalah biayanya yang rendah dibandingkan metode iklan tradisional. Dengan ide kreatif dan eksekusi yang tepat, kampanye ini dapat menciptakan dampak besar. Strategi ini juga memiliki potensi viral yang tinggi, terutama di era media sosial, di mana konten yang unik dan mengejutkan lebih mudah menyebar.
Tantangan terbesar dari guerrilla advertising adalah risiko kesalahpahaman atau reaksi negatif dari audiens. Kampanye yang terlalu provokatif atau tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dapat menimbulkan kontroversi. Oleh karena itu, perencanaan matang dan pemahaman mendalam terhadap audiens sangat penting dalam pelaksanaan strategi ini (Jarašūnienė & Išoraitė, 2024).
Guerrilla advertising terus berkembang sebagai strategi pemasaran yang inovatif dan efektif di era digital. Dengan pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis pengalaman, kampanye guerrilla mampu menarik perhatian audiens dan menciptakan dampak jangka panjang bagi brand. Dengan kreativitas yang tinggi dan pemanfaatan teknologi digital, strategi ini dapat menjadi alat pemasaran yang kuat bagi bisnis, baik kecil maupun besar.
DAFTAR PUSTAKA
Jarašūnienė, A., & Išoraitė, M. (2024). Understanding guerrilla advertising: Cases study in public transport. Business: Theory & Practice, 25(2), 625-634. https://doi.org/10.3846/btp.2024.19907