Hadapi Pengaruh Media Sosial, Media Massa Perlu Bangun Kepercayaan

MIX.co.id – Era teknologi digital menjadi tantangan bagi media massa untuk bekerja lebih keras mengalahkan kecepatan informasi dari media sosial dengan data yang belum tentu dipastikan kebenaranya.

Oleh karena itu, media massa perlu membangun kepercayaan di tengah informasi yang melimpah dan pengaruh media sosial yang kuat dalam menyebarkan informasi melalui praktek jurnalisme digital yang disukai pembaca, stabil dan dinamis, sehingga muncul berbagai media dengan ciri khas konten segmentasi berdasarkan usia tertentu.

Hal itu mengemuka dalam forum diskusi Open Mic bertajuk “Tantangan dan Masa Depan Media di Era Digital” yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022. Diskusi digelar di Hotel Plaza Inn, Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Senin (7/2), secara daring dan luring.

"Transformasi digital akan mengubah banyak peran dan pekerjaan di semua aspek kehidupan, mulai dari industri hingga pelayanan publik. Pengembangan sumber daya yang tanggap teknologi perlu dilakukan oleh setiap organisasi untuk beradaptasi," kata Ismail MT, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI).

Dijelaskan, era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar masyarakat pada masa ini menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem analog menjadi sistem digital, ditandai transformasi produk e-book, internet, koran digital, e-library, e-shop, dan lain-lain.

Perkembangan era digital memberi kemudahan untuk mengakses informasi dan menyebarkannya. Oleh sebab itu, media massa perlu menyesuaikan diri dengan cepat untuk tetap menjaga kepercayaan publik.

Perkembangan teknologi digital dan internet berdampak pada perubahan praktek jurnalistik yang mengharuskan media mengubah cara kerja, produksi konten, model bisnis dan struktur organisasi media. “Perubahan gaya transaksional media ke arah interaksi membuat media terus mengoptimalkan terlibatnya pembaca,” papar Ismail.

Sementara Januar P Ruswita, Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers, mengatakan inovasi digital mengubah kehidupan manusia. Beragam aplikasi platfom digital telah merasuki dan melekat pada hampir semua aspek kehidupan.

"Sebanyak 202,6 juta penduduk Indonesia adalah pengakses internet, rata-rata 8 jam 52 menit/hari. Dampaknya, penetrasi media mainstream di Indonesia menurun, televisi 86%, koran/majalah/tabloid 8%, dan radio 13%," ungkapnya.

Kegiatan diskusi ini bertujuan memberikan edukasi dan literasi kepada insan pers tentang transformasi digital dan masa depan media di era digital 4.0, dan mendukung kemerdekaan pers sebagai pilar demokrasi. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)