MIX.co.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 yang baru saja berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022 lalu menghasilkan 52 poin kesepakatan yang termuat dalam dokumen deklarasi yang dinamakan “G20 Bali Leaders Declaration”. Salah satu poinnya menyuarakan komitmen bersama para pemimpin negara G20 untuk menjadi forum utama kerja sama ekonomi global dalam menghadapi tantangan ekonomi dunia.
Sesuai komitmen untuk meningkatkan investasi di Indonesia, CNGR Advanced Material Co,. Ltd (“CNGR”), sebagai produsen ternary precursor terbesar di dunia, menunjukkan partisipasi aktif dalam forum B20 tahun ini. Diwakili Chairman ofCNGR Advanced Material Co., Ltd, Deng Weiming, peran serta CNGR dalam forum kali ini mendapat apresiasi dari pemerintah RI dan mendapat sambutan hangat dari Presiden Joko Widodo serta ribuan pelaku bisnis dari seluruh dunia.
Dalam agenda B20 Investment Forum, CNGR menandatangani Memorandum of Understanding(MoU) dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ditandatangani oleh Chairman of CNGR Advanced Material Co.,Ltd, Deng Weiming dan Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal Ikmal Lukman, prosesi berlangsung di Singaraja Hall, Bali Nusa Dua Convention Center, pada 11 November 2022. Prosesi penandatanganan disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Penandatanganan Memorandum of Understanding(MoU) ini merupakan langkah awal dalam perjanjian kerja sama proyek jangka panjang di Indonesia. Berdasarkan MoU tersebut, Kementerian Investasi/BKPM bertanggung jawab untuk membantu CNGR dalam memperoleh seluruh penerbitan izin proyek dan insentif investasi dari pemerintah.
CNGR mengapresiasi komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam mendukung iklim investasi di Indonesia, di antaranya dengan memfasilitasi penerbitan izin usaha serta memberikan kemudahan berupa insentif bagi investor, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejatinya, komitmen itu diperlukan untuk menarik minat dan meningkatkan kepercayaan investor asing di bidang energi baru dan terbarukan seperti CNGR, untuk mengembangkan investasinya di Indonesia.
CNGR dan Kementerian Investasi/BKPM juga bersepakat meningkatkan kerja sama untuk mendukung pengusaha lokal atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam proyek realisasi investasinya.
Pada kesempatan yang sama, CNGR juga menandatangani perjanjian dengan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTAM). CNGR menandatangani Framework Agreement(FA) dengan ANTAM, yang merupakan anggota dari MIND ID-BUMN Holding Industri Pertambangan di Indonesia. Prosesi penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari Head of Agreement (HoA) untuk pembangunan dan pengembangan kawasan industri hilirisasi bijih nikel menjadi bahan baku baterai, yang sebelumnya telah ditandatangani kedua belah pihak pada 5 Agustus 2022.
Berdasarkan Framework Agreement (FA), CNGR dan ANTAM secara bersama-sama membangun kawasan industri dan mengembangkan fasilitas pengolahan bijih nikel laterit menjadi nikel matte yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Proses produksi dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih besutan CNGR, yang dikenal dengan “Oxygen-Enriched Side-Blown Furnace” atau OESBF.
Penggunaan teknologi canggih milik CNGR, “Oxygen-Enriched Side-Blown Furnace” atau OESBF di lini produksi nikel ini merupakan wujud komitmen untuk mendukung pembangunan hijau dan upaya pengurangan karbon. Sementara itu, seiring dengan berjalannya pembangunan smelter, ANTAM akan menyediakan pasokan bahan baku yang cukup. ANTAM berkomitmen untuk memasok lebih dari 50% kebutuhan bijih nikel dalam periode produksi selama 20 tahun serta menyediakan akses utilitas penunjang kawasan industri.
CNGR dan ANTAM bersepakat mendukung pengembangan energi hijau berbasis EV Battery, melalui sinergi penerapan keunggulan teknologi dan sumber daya yang dimiliki kedua perusahaan.