Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenrisetdikti) kembali menggelar pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Hall B JCC Senayan. Pameran kali ini diikuti 404 produk hasi inovasi anak-anak bangsa.
Menristekdikti Mohamad Nasir saat membuka pameran mengatakan, perhelatan I3E 2019 ini merupakan upaya untuk memperkenalkan serta menanamkan kecintaan teknologi dari perusahaan-perusahaan rintisan inovatif di masyarakat yang dapat dijadikan bahan komoditas yang layak dan laku dijual.
“Banyak sekali hasil penelitian yang kemudian hanya disimpan di perpustakaan. Sekarang tidak demikian. Kita manfaatkan hasil peneiltian untuk menciptakan produk dalam menghadapi revolusi industri 4.0 melalui iptek dan inovasi,” ujar Menristekdikti dalam kata sambutan pembukaan pameran di Hall B JCC Senayan, Kamis (3/10). Pameran berlangsung 3-6 Oktober 2019, mengusung tema “Startup Teknologi dan Inovasi Industri Meningkatkan Daya Saing Bangsa.”
Dari seluruh produk yang dipamerkan, sebanyak 249 hasil produk/inovasi dari program pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), 132 produk/inovasi dari program pendanaan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), dan 23 produk/inovasi dari pendanaan Inovasi Industri yang semuanya adalah karya anak negeri.
Kehadiran para perusahaan pemula (start up) ini mampu mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Tahun 2017, peringkat PDB Indonesia berada di urutan 17. Tahun ini, sangat mengejutkan. Berdasarkan laporan IMF, peringkat Indonesia tahun ini naik jadi urutan ke-7 dunia,” papar Menristekdikti.
“Tapi, kita tidak berhenti di sini. Kita terus bekerja keras untuk tingkatkan yang lebih baik lagi ke depannya. Hal ini akan tercapai kalau anak-anak bangsa terus berkarya melalui iptek dan inovasi,” tandasnya lagi.
Selain menghadirkan produk-produk hasil inovasi, kegiatan pameran juga diisi dengan seminar bisnis dan teknologi, talkshow, businnes coaching, kompetisi Ide dan konsep inovasi teknologi, serta kegiatan speed dating.
Event pameran ditargetkan menggaet 36 ribu pengunjung, mencakup kalangan masyarakat umum, mahasiswa, komunitas komunitas start up, pelaku bisnis, serta pelaku pembiayaan baik dari institusi finteck maupun ventura capital.
