MIX.co.id - IndoTelko kembali menggelar IndoTelko Forum bertajuk "Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita", pada hari ini (12/12), di Jakarta. Forum tersebut bertujuan untuk mempercepat akselerasi transformasi digital di Indonesia, mendukung visi Indonesia Emas 2045, dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif.
Dituturkan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid sebagai keynote speaker, kebijakan pemerintah akan berfokus pada penyediaan infrastruktur digital yang merata serta memajukan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor digital. "Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat akan menentukan sejauh mana Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ucapnya.
Sementara itu, Doni Ismanto Darwin, Pendiri IndoTelko, yang juga turut berpartisipasi dalam diskusi ini, mengungkapkan bahwa sektor ekonomi digital memiliki peran strategis dalam pencapaian visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam lima tahun ke depan. "Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting dalam mendorong transformasi digital yang akan memberdayakan UMKM dan mendorong investasi yang berdampak pada kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Pada sesi diskusi, Dirgayuza Setiawan, yang juga merupakan Editor Buku "Strategi Transformasi Bangsa Prabowo Subianto" menyoroti pentingnya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk periode 2024-2029. Menurutnya, RKP ini menargetkan dua tujuan utama yang ambisius, yakni menghapuskan kemiskinan ekstrem hingga 0% dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. "Mandat UUD 1945 menjadi pedoman kita dalam melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan ketertiban dunia," urainya.
Dalam konteks memajukan kesejahteraan umum, Dirgayuza sebut ekonomi Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Dari tahun 1970 hingga 2023, besar ekonomi Indonesia diproyeksikan naik Rp 1.386 triliun dan mencapai US$ 19.500 triliun per kapita. Meskipun demikian, Indonesia masih berada di jalur untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi (high income country) pada usia 100 tahun kemerdekaannya.
Dirgayuza juga menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk mendorong talenta digital, dengan target 99% siswa mendapatkan makanan bergizi gratis di sekolah, peningkatan gaji guru, renovasi sekolah, dan penggunaan smart board di setiap kelas. Pendidikan di luar negeri dianggap penting, karena siswa yang belajar di luar negeri cenderung memiliki kualitas diri yang lebih baik dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Lebih jauh ia menegaskan, Indonesia harus mempercepat pengembangan talenta digital untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis teknologi. Menurut Dirgayuza, fokus pada pendidikan berkualitas, termasuk pengiriman siswa ke universitas terbaik di dunia, sangat penting. "Kita bisa belajar dari India dan Tiongkok yang sukses membangun talenta digital lewat pendidikan di luar negeri. Sebagian besar pemimpin perusahaan teknologi besar mereka merupakan lulusan universitas top di Amerika Serikat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Zulfi Hadi, Marketing & Solution Director Lintasarta, menekankan komitmen perusahaan dalam mendukung digitalisasi nasional. Dengan misi empowering Indonesia to unleash digital potential, Lintasarta mengembangkan infrastruktur strategis seperti fiber optic, data center, GPU cloud, dan keamanan siber. "Kami menghubungkan lebih dari 80% kabupaten di Indonesia dengan infrastruktur modern untuk mendukung percepatan ekonomi digital," ungkapnya.
Tak hanya infrastruktur, Lintasarta juga fokus pada pengembangan talenta digital. Program Laskar AI yang diluncurkan baru-baru ini memberikan pelatihan gratis bagi mahasiswa dan praktisi. "Kita targetkan 500 peserta awal untuk digodok dengan kurikulum berbasis teknologi NVIDIA. Mereka akan menjadi motor akselerasi produktivitas nasional melalui implementasi AI. Inisiatif ini diharapkan membantu mewujudkan mimpi Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dan mendukung visi Indonesia Emas 2045," ucapnya.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyampaikan bahwa industri telekomunikasi menghadapi tantangan berat, seperti kompetisi harga, serangan OTT, dan perlambatan pendapatan dari layanan suara serta SMS. Namun, Telkom tetap optimis melalui strategi transformasi yang berfokus pada integrasi layanan fixed dan mobile broadband, percepatan pertumbuhan bisnis data center, dan pengembangan inisiatif digital baru.
"Telkom terus mendukung pengembangan infrastruktur seperti fiber optik dan data center untuk mendukung kedaulatan digital serta pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, Telkom juga memperkuat dukungan terhadap UMKM yang berkontribusi lebih dari 60% pada perekonomian nasional melalui berbagai layanan digital seperti PaDi UMKM dan OSS," paparnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison...