Ini Alasan Mengapa Brand Harus Meningkatkan Percakapan di Twitter

MIX.co.id - Studi yang dirilis Twitter tentang perilaku belanja online pengguna Twitter di Indonesia menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang siginfikan terkait percakapan seputar belanja online. Hingga Juni 2021, percakapan tentang belanja oleh pengguna Twitter di Indonesia mencapai 22 juta percakapan atau naik 175% dibandingkan tahun lalu.

Diungkapkan Dwi Adriansah, Country Industry Head Twitter Indonesia, pada konferensi pers yang digelar Twitter secara virtual hari ini (31/8), “Saat ini, membangun percakapan di platform Twitter menjadi penting bagi brand. Sebab, percakapan yang mampu menciptakan Word of Mouth (WOM) dapat meningkatkan transaksi atau belanja online.”

Sejumlah temuan dari studi Twitter ini membuktikan bahwa volume percakapan berdampak pada kenaikan transaksi atau belanja online. “Studi ini menyebutkan bahwa kenaikan 10% percakapan mampu meningkatkan 3% transaksi atau penjualan,” lanjutnya.

Sementara itu, percakapan positif yang terbangun mampu meningkatkan keinginan 76,6% pengguna Twitter di Indonesia untuk mencari lebih banyak informasi tentang produk. Bahkan, percakapan di Twitter juga mampu meningkatkan keinginan 58,4% pengguna untuk menggunakan kupon atau kode diskon. Selain itu, percakapan di Twitter juga mampu menginspirasi 40,5% konsumen untuk menghabiskan lebih banyak waktu mencari penawaran terbaik (best deals).

“Orang-orang datang ke Twitter untuk menemukan dan mencari rekomendasi tentang brand tertentu, melakukan review produk, serta mendiskusikan produk yang sedang populer atau ramai dibicarakan. Ulasan di Twitter juga membantu konsumen untuk memutuskan produk apa yang ingin mereka beli. Terbukti, 31% warga Twitter mengatakan bahwa ulasan di Twitter membantu konsumen memutuskan apa yang akan dibeli,” kata Dwi.

Fakta lainnya, percakapan di Twitter juga membuat 51,3% pengguna cenderung membeli produk saat ada ulasan dari konsumen lain. Sebanyak 37,4% pengguna Twitter di Indonesia cenderung membeli produk ketika ada banyak 'suka' atau komentar bagus di media sosial.

Oleh karena itu, ia menyarankan, para pemilik merek atau pengelola merek untuk secara konsisten membangun percakapan melalui platform Twitter. Menurut Dwi, ada dua strategi yang dapat dilancarkan brand agar dapat membangun percakapan organik dan positif di Twitter. Strategi pertama, brand harus mampu menghadirkan sesuatu yang baru di Twitter. Ia mencontohkan, Danone Aqua pernah berhasil membangun percakapan untuk #MisteriGalonRaisa yang melibatkan pennyanyi cantik Raisa.

Strategi kedua adalah brand harus tetap terhubung dengan apa yang sedang terjadi. “Oleh karena itu, relevan terhadap tren yang tengah terjadi menjadi kunci keberhasilan brand dalam membangun percakapan secara organik,” lanjut Dwi.

Selan dua strategi itu, Dwi juga menganjurkan para pemilik merek untuk menerapkan pendekatan bertahap terhadap konsumen. Di antaranya, tahap Mendengarkan (Listen) Kebutuhan Konsumen, Menarik Perhatian (Tease), Meluncurkan (Reveal) Kampanye atau Produk, dan Memperkuat (Reinforce) Interaksi dengan Konsumen.

Temuan lain yang diperoleh dari studi Twitter kali ini di antaranya, sebanyak 23% pembeli online setia mengatakan bahwa berbelanja online memberikan mereka pengalaman yang sama dengan belanja di toko offline. Sementara itu, sebanyak 25% pembeli online di Twitter mengatakan bahwa mereka akan terus berbelanja online, bahkan setelah toko offline dibuka.

Adapun daftar produk ingin dibeli secara online oleh pengguna Twitter di Indonesia adalah perawatan pribadi (50%), pakaian/alas kaki (49%), produk teknologi (33%), kebutuhan sehari-hari (22%), peralatan rumah tangga (21%), obat dan suplemen (14%), dan produk asuransi (2%).

Fakta lainnya, sebanyak 86% orang-orang di Twitter berbelanja online dalam enam bulan terakhir, sementara 9% tecatat sebagai pembeli setia. Kebiasaan ini juga membuat 70% pembeli online di Twitter di Indonesia mencari produk/toko baru di ranah online. “Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi brand untuk meluncurkan produk dan terhubung dengan audiens mereka,” anjurnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)