Ini Lima Hal yang Paling Dikhawatirkan Konsumen Indonesia pada Masa Pandemi

Di masa pandemi Covid-19, Indonesia masih menduduki peringkat ke-4 di dunia dalam hal Keyakinan Konsumen dengan indeks 127, setelah India (140), Pakistan (129), dan Filipina (128). Demikian hasil studi Consumer Confidence™ terbaru tahun ini dari The Conference Board® bekerja sama dengan Nielsen, yang dilakukan pada pertengahan pertama bulan Februari 2020.

Dibandingkan dengan kuartal terakhir 2019, pada kuartal pertama (Q1) 2020, Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia meningkat 4 poin, dari 123 menjadi 127. Namun, optimisme konsumen mengenai Prospek Lapangan Kerja sedikit menurun (-2 poin persentase) dari 72 menjadi 70. Sementara itu, optimisme mengenai Kondisi Keuangan Pribadi sedikit meningkat (+1 poin persentase) dari 77 menjadi 78. Adapun Keinginan Berbelanja tetap stabil di Indeks 60.

Konsumen global tampaknya sudah mulai melihat Covid-19 sebagai krisis kesehatan. Sebagai akibatnya, di banyak negara termasuk Indonesia, kekhawatiran akan Kesehatan meningkat. Dibandingkan dengan Q4 2019, di Q1 2020 sebanyak 23% konsumen di Indonesia menyatakan kekhawatiran mereka akan Kesehatan. Angka ini meningkat cukup signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 14%. Bahkan, Kekhawatiran tentang Ekonomi masih menjadi yang terbesar, namun hanya sedikit meningkat, dari 34% menjadi 35%.

“Saat survei ini dilakukan, Covid-19 belum mempengaruhi optimisme konsumen Indonesia, bahkan belum dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Namun, sudah terlihat pengaruhnya terhadap kekhawatiran konsumen akan Kesehatan," ungkap Indrasena (Dede) Patmawidjaja, Managing Director Nielsen Connect Indonesia.

Lebih jauh ia menegaskan, konsumen khususnya dari Kelas Atas mengikuti perkembangan berita luar negeri. Oleh karena itu, mereka telah mengetahui mengenai penyebaran Covid-19 di China dan itulah yang mulai menimbulkan kekhawatiran.”

Selain khawatir akan Kesehatan dan Ekonomi, 21% konsumen Indonesia menyatakan kekhawatiran mereka akan Keseimbangan Antara Pekerjaan dan Kehidupan, dan 11% merasa khawatir mengenai Pemanasan Global. Selain itu, 11% konsumen merasa khawatir mengenai Kenaikan Tagihan seperti listrik, gas, dan sebagainya dimana kekhawatiran ini baru muncul pada urutan lima Teratas pada Q1 2020 ini.

Survei pada Q1 2020 ini juga menjumpai fakta bahwa konsumen Indonesia secara signifikan mengurangi pengeluaran dana cadangan mereka untuk Investasi Saham atau Reksadana (34%), menurun 12 persen dari kuartal sebelumnya yang sebesar 46%. Selain Investasi, pos lain yang dikurangi secara signifikan adalah Liburan, yang turun 6% dari 42% di Q4 2019 menjadi 36%.

Terkait dengan perkembangan pertumbuhan produk FMCG (Fast Moving Consumer Good), Dede menambahkan, “Keyakinan konsumen pada gilirannya juga akan mempengaruhi belanja konsumen untuk produk-produk konsumsi. Dari data yang kami himpun, terlihat bahwa pada Q1 2020, FMCG masih bertumbuh dengan sangat positif, namun beberapa kategori seperti Perawatan Pribadi dan Kecantikan, Minuman Kemasan Siap Minum, dan Indulgence terindikasi akan mengalami tantangan di Q2 2020.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)