Ini Tiga Tantangan Bisnis yang akan Dihadapi Pemimpin Bisnis di Indonesia

The University of Michigan Ross School of Business baru saja merilis hasil studi “Leadership Insights Indonesia" terhadap pemimpin bisnis di Indonesia. Dari studi tersebut terungkap bahwa selain khawatir akan penurunan revenue, 68% pemimpin bisnis di Indonesia memiliki kekhawatiran atas ketidakpastian perilaku konsumen di masa depan akibat pandemi.

Fakta lain yang terungkap dari studi ini adalah ada tiga tantangan bisnis utama yang diperkirakan akan dihadapi para pemimpin bisnis di Indonesia dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Pertama, 57% mengatakan bahwa pertumbuhan e-Commerce menjadi tantangan utama pada tiga hingga lima tahun ke depan.

Dikatakan Melanie Weaver Barnett, Chief Executive Education Officer of the University of Michigan Ross School of Business, pada hari ini (9/12) pada saat konferensi pers secara virtual, “Pertumbuhan e-Commerce menjadi tantangan utama, karena para pemimpin bisnis di Indonesia masih belum memiliki kemampuan untuk membuat kanal e-Commerce menjadi efektif dalam membangun experience ke konsumen.”

Kedua, 53% pemimpin bisnis di Indonesia mengakui bahwa berkurangnya interaksi fisik dengan konsumen menjadi tantangan utama bisnis ke depannya. Ketiga, 43% pemimpin bisnis di Indonesia mengatakan bahwa perubahan cara bekerja dari konvensional ke digital juga menjadi tantangan utama bisnis.

Yang menarik, dengan tantangan tersebut, ternyata 39% pemimpin bisnis di Indonesia memilih soft skill sebagai kebutuhan yang lebih penting. Sementara itu, 53% memilih kombinasi soft skill dan hard skill sebagai kebutuhan yang lebih penting untuk menghadapi bisnis saat ini. Hanya 8% responden yang percaya bahwa keterampilan teknis adalah yang paling penting dalam hal kesiapan memimpin bisnis.

Di antara para pemimpin bisnis Indonesia, 60% menunjukkan kreativitas sebagai keterampilan paling penting bagi seorang pemimpin untuk memimpin perusahaannya di zaman yang terus berkembang dan ekosistem bisnis yang semakin menantang. Mereka juga memandang kecerdasan digital atau paham teknologi (53%), fleksibilitas atau kelincahan (53%), perencanaan jangka panjang (51%), dan kepositifan atau optimisme (50%) sebagai keterampilan utama yang dibutuhkan generasi pemimpin berikutnya.

Selain itu, para pemimpin bisnis di Indonesia juga mengakui bahwa ada lima keterampilan (skill) yang kurang dimiliki organisasi (perusahaan) saat ini. Kelimanya adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang sulit, ketajaman bisnis yang komprehensif, komitmen untuk belajar secara berkelanjutan, komunikasi yang efektif, dan fleksibilitas atau kelincahan.

Oleh karena itu, University of Michigan Ross School of Business menawarkan solusi untuk meningkatkan keterampilan pemimpin bisnis. “Michigan Ross telah menghadirkan hampir 30 program di Indonesia. Keseluruhan latihan ini telah memberikan wawasan berharga yang akan memungkinkan kami mengembangkan program yang dapat menjawab kebutuhan para pemimpin bisnis di Indonesia,” ucap Melanie.

Lebih lanjut ia menerangkan, Michigan Ross juga menghadirkan program secara kustom sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan atau organisasi. “Oleh karena itu, sebagai tahap awal, kami akan mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mengungkap akar masalah yang sebenarnya. Selanjutnya, kami bersama klien akan merancang desain dan modul pembelajaran berdasarkan insight tersebut,” lanjutnya.

Solusi yang ditawarkan Michigan Ross adalah menggabungkan aktivitas pengalaman, simulasi, keterlibatan perusahaan, pembelajaran di kelas, proyek bisnis, pelatihan eksekutif, pembelajaran online, hingga pembicara luar. “Program ini dimulai dari harga Rp 20 juta hingga miliaran rupiah,” tutup Melanie.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)