MIX.co.id - Personal branding bagi seorang guru dimaknai sebagai sesuatu yang dibangun oleh seorang guru secara pribadi untuk menciptakan image yang baik. Citra atau image yang dibangun berguna untuk menciptakan ciri khas terkait kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut.
Seorang guru yang professional tentu saja perlu menunjukkan citra dirinya sebaik mungkin agar publik, khususnya murid, dapat mengenal gurunya melalui citra positif yang sudah dibangun.
Menurut Marietta Gentles Crawford, penulis dan Personal Brand Strategist dari Amerika Serikat, tenaga pendidik memiliki potensi personal branding yang besar, karena mengajar merupakan keterampilan alami mereka. Personal branding bukan hanya tentang promosi diri, tapi juga mengenai layanan yang diberikan.
Menyadari pentingnya membangun personal branding bagi guru, KGSB (Komunitas Guru Satkaara Berbagi) menggelar Webinar “Membangun Personal Branding untuk Tenaga Pendidik” pada akhir Oktober ini (29/10).
Diikuti oleh ratusan guru dan pengajar dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi di Indonesia serta Timor Leste, webinar ini menghadirkan narasumber Fashion Designer, CEO PT Nina Nugroho Internasional serta Inisiator Gerakan #AkuBerdaya, Nina Septiana Nugroho, dan Founder Rumah Guru BK dan WidyaiswaraBalai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat Kemendikbud Ristek RI, Ana Susanti, M.Pd. CEP, CHt.
Dituturkan Founder KGSB Ruth Andriani, guru adalah fasilitator utama dalam proses pembelajaran peserta didik. Proses pembelajaran akan berjalan efektif apabila dibarengi dengan teladan yang baik dari seorang guru yang merupakan role model untuk peserta didiknya.
“Cara bersikap dan kemampuan komunikasi menjadi hal yang penting. Melalui komunikasi yang baik akan terbentuk lingkungan yang nyaman dan hubungan erat dengan peserta didik sehingga membuat pembelajaran yang menyenangkan,” papar Ruth.
Ditambahkan Founder Rumah Guru BK Ana Susanti, tujuan personal branding terlihat menjadi lebih baik, citra yang baik, jika murid meraih prestasi. Prestasi seorang guru adalah mencetak murid-murid yang dapat mengadopsi dan memahami pelajaran yang disampaikan baik akademik maupun non-akademik.
“Terdapat beberapa manfaat personal branding bagi guru, antara lain mengembangkan kepercayaan diri, membangun koneksi, membangun kredibilitas, keyakinan yang meningkat, memiliki authenticity, fokus mencapai tujuan, dan sebagai kontrol diri,” ujar Ana.
Sementara itu, Fashion Desainer serta Inisiator Gerakan #AkuBerdaya, Nina Septiana menegaskan bahwa proses personal branding merupakan proses menuju keberdayaan diri. Bahwa seseorang mampu berdaya selama dia memiliki daya ungkit.
"Bagaimana caranya? Diawali dengan tentukan siapa diri kita, mengenai kelebihan dan kekuatan serta fokus mengembangan skill dan kekuatan. Kemudian membangun kepercayaan orang lain, memiliki kepribadian dan konsisten. Terakhir, kita perlu membangun relasi serta bijak menggunakan media sosial sebagai media untuk personal branding," pungkas Nina.