Kominfo Tingkatkan Literasi Digital bagi Prajurit TNI

MIX.co.id - Tidak hanya pelaku bisnis, para prajurit TNI pun dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam berbagai aspek digital. Kemampuan tersebut dibutuhkan untuk menjaga kesiapan TNI di era digital.

Dituturkan Brigjen TNI Iwan Suwantri, Kepala Pusat Informasi Pengolah Data Tentara Nasional Indonesia, menekankan pentingnya pemahaman terhadap empat pilar literasi digital bagi anggota TNI. Ia menegaskan bahwa pemahaman terhadap pilar-pilar ini sangat penting untuk menjaga integritas dan keamanan di ranah publik yang semakin terdigitalisasi. Selain itu, prajurit diwajibkan untuk menyebarkan informasi yang mereka peroleh.

“Oleh karena itu, kami menggelar program literasi digital nasional yang merupakan hasil kolaborasi antara Kominfo RI dan TNI. Tujuannya agar seluruh prajurit TNI menjadi melek digital dan memperkuat NKRI,” ujar Kepala Pusat Informasi Pengolah Data Tentara Nasional Indonesia Brigjen TNI Iwan Suwantri, baru-baru ini, di Banda Aceh.

Pelaksanaan kegiatan Literasi Digital ini digelar secara offline, dimana narasumber dan peserta mengikuti kegiatan secara langsung di lokasi. Kegiatan dilakukan selama dua hari, masing-masing dilakukan 1 sesi.

“Materi akan disampaikan oleh para narasumber dari tim Kemenkominfo RI dan TNI, yang diutamakan dari perwira dan bintara atau yang sudah penuh mengikuti kegiatan literasi digital secara online dengan harapan agar nantinya para peserta mampu dan dapat mengaplikasikan serta menularkan ilmu yang sudah di dapat kepada seluruh prajurit di satuan kerjanya masing-masing serta kepada keluarga besar TNI di wilayahnya,” harap Iwan.

Sejatinya, pada era digital, keterampilan digital menjadi aspek krusial yang harus dikuasai oleh semua individu, termasuk para prajurit TNI. Untuk itu, Sofian Lusa S.E, M.Kom, seorang ahli dalam keterampilan dan kecakapan digital, menekankan pentingnya kemampuan untuk memilih, memahami, menganalisis, dan berpartisipasi dalam konten di dunia maya. "Dunia maya, atau cyberspace, memiliki potensi besar dalam mengumpulkan data pribadi pengguna internet,” ucapnya.

Lebih jauh ia menegaskan bahwa peran utama prajurit TNI adalah menjaga data yang memiliki nilai baik dalam dunia fisik maupun dalam dunia maya (cyberspace). “Untuk meningkatkan keterampilan digital prajurit TNI dalam melindungi perangkat dan data, penting untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran sepanjang hayat dengan semangat lifelong learning,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Andri Johandri, seorang pakar keamanan digital, menyoroti fakta bahwa smartphone saat ini bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan sebuah komputer portabel yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas. Oleh karena itu, tanggung jawab untuk menjaga keamanan data ada pada individu.

Andri menekankan, "Risiko keamanan digital tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada seluruh unit atau satuan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dalam kemandirian serta kemampuan personel TNI untuk memahami dan memiliki kemampuan dalam penggunaan serta perbaikan perangkat digital dalam konteks pertahanan nasional, sehingga tidak perlu bergantung pada pihak lain.”

Dengan memperkuat keterampilan digital, keamanan digital, etika digital, dan budaya digital, para prajurit TNI dapat memainkan peran penting dalam dunia maya, sambil menjaga citra positif bagi Negara Republik Indonesia. “Kesiapan dalam menghadapi tantangan teknologi digital menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)